42. Problem

2.7K 134 9
                                    

Tolong, berhenti melakukan hal hal yang membuatku membencimu.


🌸

"Key gue dapet undangan Birthday party nihh" Nana berkata tiba tiba disela sela perjalanan menuju rumah Key untuk mengantarkannya pulang, Key yang duduk disebelahnya menatap orang yang mengajaknya berbicara.

"Terus?"

Nana menghela nafas, terlihat dari ekspresi wajahnya yang tak secerah biasanya, dia tampak gusar. Setelah diam sesaat, diapun akhirnya kembali membuka suara.
"Key temenin gue yuk" pinta Nana

"Temenin gue dateng ke party itu" lanjutnya.

Key tampak menimbang nimbang, sebenarnya malas sekali untuknya pergi ketempat ramai, suasana hatinya tidak cukup baik untuknya berada dalam situasi semacam itu, namun melihat sahabatnya memohon dengan raut muka yang menyedihkan seperti sekarang membuatnya tak tega untuk berkata tidak.

Key menghela nafas, setelah memikirkan nya secara berulang ulang akhirnya dia pun menganggukkan kepalanya.
"Iya dehh, gue anter tapi jangan lama yahh. So, where and when? " Key bertanya dengan santai, memposisikan duduknya lebih nyaman sembari melihat kekaca jendela.

"Malam ini, di Club deket sini"

"APA!" refleks Key menegakkan tubuhnya, menatap Nana yang menyetir dengan santainya seolah tak ada yang salah dengan ucapannya. Yaa mungkin baginya tidak salah, namun bagi Key?

"Gila! Mana bisa gue ketempat kek gitu, lo mau Mama masukin gue ke asrama?!" tanpa berpikir panjang Key merubah keputusannya. Tentu saja, mana bisa dia masuk dan berada dalam dunia malam yang mengerikan seperti itu, membayangkannya saja sudah membuat Key bergidik, belum lagi Mira, jika dia mengetahui Key masuk ketempat semacam itu, Key akan menerima hukuman darinya.

Nana sudah menduganya, Key akan bereaksi berlebihan, namun tidak ada cara lain lagi, mau tak mau dia harus meyakinkan sahabatnya sampai dia bersedia membantunya untuk pergi menemaninya.

"Yaa makanya, jangan sampai tante Mira tahu, kita pergi sembunyi sembunyi, nanti gue jemput lo kok"

"Nana, itu gak semudah yang lo bayangin, lo  minta pacar lo aja sana, males gue!"

"Dia gak bisa, sibuk sama urusannya. Makanya gue ngajak lo, gak mungkin kan kalo gue ngajak Airin? Apalagi Anya! Lo harapan terakhir gue Key! Please lah"

"Kalo gitu gak usah dateng! Lo diem aja dirumah! Gue juga khawatir kalo lo pergi sendirian"

"Gak bisa Key, gue udah janji sama dia"
Key mengacak rambutnya prustasi.
"Aaaa Nana, kenapa harus gue sih! Temen lo banyak kan? Minta sama yang lain dehh"

"Gak ada, mereka semua mendadak ilang gitu aja. Pas gue butuh aja kagak ada, nanti giliran mereka yang butuh pada dateng! Dasar temen! Ayo dong Key, gue janji kita dateng, kasih kado terus pulang, paling ngobrol ngobrol bentar, basa basi doang" Nana terus membujuk sementara Key dibuat resah, ingin menolak tapi dia sahabatnya, ingin membantu tapi bagaimana.

"Tapi gimana caranya?" Key bertanya membuat senyuman Nana mengembang.

"Lo tenang aja, gue yang atur"

Ekspresi Key berubah masam, perasaannya tidak enak mengingat ide Nana yang selalu buruk.

🐢🐢🐢

Key melihat jam dindingnya menunjukkan pukul 20.15 WIB mengingatkannya pada permintaan Nana tadi sore, dia sedikit ragu untuk pergi, namun sahabatnya itu! Key juga tak bisa membiarkannya pergi sendirian, dia takut sesuatu yang buruk terjadi padanya, apalagi itu adalah tempat yang tak cukup aman, siapa saja bisa menyakitinya disana.

Keyla [COMPLETED]Where stories live. Discover now