"Kenapa ponsel Hyung pendek ini tidak aktif, apa ada sesuatu yang terjadi pada mereka?." ucap Jungkook mulai frustasi.

Taehyung yang melihat sang adik mulai terlihat frustasi pun akhirnya merasa kasihan, ia berjalan masuk ke kamarnya lalu kembali dengan membawakan sebuah jam tangan miliknya yang kembar dengan milik Jimin.

Ia dudukan dirinya kembali disofa itu. "Kook aku akan coba hubungi Jimin lewat sini."

Jungkook melirik kearah Taehyung. "Apa itu?" tanyanya dengan rambut sedikit berantakan.

"Ini jam kembaranku dengan Jimin, pada saat itu ia hadiahkan ini sebagai ulang tahunku." ujar Taehyung sambil mengatur jam tersebut.

Kemudian Taehyung menatap Jungkook sebentar. "Tapi kook--- kau jangan bersuara ya karena jika Jimin mendengar suara siapapun selain aku lewat jam ini, ia akan marah."

Jungkook mengerut kan dahinya. "Memangnya kenapa?"

Taehyung membuang nafasnya kasar. "Jimin berpesan padaku jika ingin menggunakan ini harus dalam keadaan darurat dan hanya aku saja yang boleh mendengar suaranya."

Aneh sekali pikir Jungkook.

"Lalu apakah jam itu akan tersambung dengan Jimin? Bukankah ponselnya saja tidak bisa dihubungi?" tanya Seokjin penasaran.

Taehyung melirik kearah Seokjin. "Aku belum mencobanya Hyung, ini pertama kalinya aku mencoba dan aku harap bisa terhubung dengan nya."

Taehyung terus memutar mutarkan isi jam tersebut, berusaha mencari tau bagaimana cara menggunakan benda itu. "Coba ku tekan ini."

Percobaan pertama, kedua dan ketiga pun gagal. Tidak tersambung apapun, entah Taehyung yang tidak bisa menggunakan benda tersebut atau entah memang Jimin yang sengaja mematikan semua fasilitas yang bisa menghubungkan dirinya dengan para teman temannya itu.

"Agh kau tidak membantu Hyung!" umpat Jungkook kesal.

Taehyung yang juga ikut pusing karena tidak tau bagaimana cara menggunakan benda itu akhirnya menyerah dan melemparkan jam kembar miliknya ke atas meja.

"Seperti nya Jimin sudah merencanakan ini semua" ujar Seokjin tiba-tiba.

Jungkook melirik kearah Seokjin. "Apa maksudmu Hyung?"

"Entah bagaimana, filing ku berkata seperti itu...kau tau alasanku datang kemari tiba-tiba? itu karena jimin yang menghubungi ku malam itu dengan suatu permohonan."

"Permohonan?" tanya Jungkook seraya menatap Seokjin.

Seokjin mengangguk pelan. "Memohon untuk dirimu Kook."

Saat Jungkook dan Seokjin sedang bertatapan serius tiba tiba Taehyung ikut mengeluarkan suara. "Aish ada apa kalian ini huh? Apa kalian baru saja mencurigai teman kalian sendiri bergitu?"

Seokjin membuang nafasnya. "Lalu? Bukankah ini aneh? Tidak mungkin jika kebetulan, pasti ini sudah ia rencanakan."

"Mungkin mereka sedang ke asyikan berjalan jalan jadi lupa waktu, kita tunggu saja mereka pasti akan kembali." ujar Taehyung berpikiran positif sambil menaikan kedua kakinya ke atas sofa.

Keasyikan berjalan jalan ya? Membuat Jungkook kesal mendengar nya.

Seokjin yang mendengar itu langsung terkekeh. "Hei Tae dengar ini, Jimin tidak bisa dihubungi sama sekali dan ini adalag hal yang tidak biasa ia lakukan, bukankah aneh bagimu"

"Kita sudah hidup selama hampir 10 tahun... Aku tau bagaimana jika kalian menyembunyikan dan merencakan sesuatu, meskipun aku tidak tau niat dan rencana yang sedang kalian lakukan itu."

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Where stories live. Discover now