28. Selangkah mengenalmu

4.2K 587 92
                                    

Jangan pernah kau bayangkan bagaimana aku berjalan dengan kaki tertatih penuh darah,
Seperti apa aku meraung menangis tanpa suara.

Yang ku yakini sampai saat ini bahwa Allah tidak pernah memberi ujian melebihi kemampuan hamba-Nya.
-SENDU

Naila terbangun dari tidurnya setelah adzan shubuh berkumandang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naila terbangun dari tidurnya setelah adzan shubuh berkumandang. Tidak ada seseorang siapapun selain dirinya. Mungkin, yang ia rasa didekap Zein adalah sebuah mimpi karena pengharapan Naila yang terlalu besar. Ia duduk sembari mengusap wajahnya kasar, matanya membengkak terasa sangat nyata kejadian semalam.

Dengan kaki yang lemas tertatih menuju kamar mandi dan melaksanakan sholat shubuh. Sesudah sholat shubuh Naila memilih untuk memuroja'ah hafalan Al-Qur'an agar tidak hilang begitu saja. Karena yang susah itu mempertahankan daripada menghafalkan.

Matahari terbit terasa cepat, Naila menyudahi muroja'ahnya dan membuka ponsel yang tergeletak di nakas sebelah ranjang. Beberapa notifikasi masuk, dari grup kuliah, chat pribadi dengan Elsana sampai di grup keluarga besar Naila.

Terbaca kiriman pesan dari Alfan bahwa hari ini akan ada kumpul keluarga dan Naila diminta hadir beserta dengan Zein. Karena Bibi serta Pamannya ini datang ke rumahnya.

Hukum silaturahmi menurut islam adalah wajib karena merupakan salah satu cara untuk memperlancar rezeki dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan saudara lainnya. Menyambung silaturahmi menurut hadits di atas juga termasuk ke dalam bagian dari ajaran Islam.

Rasulullah memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim.

Rasulullah bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan." (HR Bukhari dan Muslim).

Pentingnya menjaga silaturahmi juga terdapat dalam Alquran surat An Nisa ayat 36, Allah berfirman:

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri."

Keluarga Naila memang sering menyempatkan mengatur agenda untuk saling silaturahmi minimal 4 bulan sekali untuk bertemu karena jarak mereka juga lumayan jauh. Tetapi, untuk menjalin silaturahmi secara via online itu sangat sering. Bahkan mereka tidak jarang untuk melakukan video call agar bisa saling menatap.

Acaranya nanti sore, sedangkan Naila belum memberitahu Zein pasti lelaki itu akan marah. Dengan sigap Naila berdiri keluar kamar melihat pemandangan rumahnya yang belum ada tanda-tanda Zein bangun. Lelaki itu pasti tidur setelah terbit shubuh karena mobilnya masih di rumah artinya Zein tidak kemana-mana.

SENDU (On Going)Where stories live. Discover now