Tidak ada yang tau diriku seperti apa kau perlakukan. Dan semenjak kau jadi satu-satunya yang terpenting. Katakan padaku pada siapa yang harus ku tuju?
—Naila Bilqis Al Madinah.Aku terbangun pada pukul 01.30 kemarin merupakan hari yang tidak pernah kuduga. Jujur saja tak bisa tenang tidur dengan meninggalkan kak Zein di kamar. Bahkan per jam aku menyalahkan alarm hanya untuk mengecek kondisi kak Zein. Lelaki itu tertidur sembari terus mengerang atau mendesis mungkin karena badannya sakit semua. Setelah sholat tahajud disepertiga malam aku berdoa untuk mengadukan semua kepada Allah. Salah satunya mendoakan kak Zein agar hatinya bisa berbalik mencintaiku, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
Setelah itu aku membuat makanan bubur dan beberapa kacang, ayam dan sayuran yang lain. Aku memasak bubur ayam kali ini, biasanya orang sakit suka bubur ayam kan? Sebagian besar suka. Punggungku terasa sedikit pegal, mungkin karena tidak biasa tidur di sofa untuk berjaga-jaga apabila nantinya kak Zein membutuhkan bantuan. Kamarnya terbuka dan mengarah ke sofa jadi aku bisa mengawasi.
"Aarghhh!" Suara teriakan pria itu terdengar membuatku yang mengaduk bubur dipanci tersentak kaget lalu mematikan kompor dan berlari ke kamar.
Kak Zein memiringkan badannya hendak jatuh namun dengan cepat aku membantu menyeimbangkan. Pelan demi pelan kini ia telah duduk bersandar pada kepala kasur. "Kalau kak Zein butuh apa-apa bilang Naila aja, kak." ucapku lembut sembari membenarkan selimut.
Adzan berkumandang, tidak ada pembicaraan antara kami. Sesudah adzan aku beranjak keluar kamar untuk mandi dan berwudhu.
"Mau kemana lo?"
Langkahku terhenti dan menoleh ke arah kak Zein. "Ke kamar mandi sekalian ambil wudhu, kak."
"Terus gue?"
"Kak Zein emang mau apa?"
Ia mendengus. Sedangkan aku mengerutkan dahi tidak paham. "Bantu gue pakai kursi roda dulu, gue juga mau sholat."
"Oh, kak Zein mau tayamum aja?"
"Iya, kan luka gue belum ada yang kering."
Tayamum artinya pengganti dari wudhu yang seharusnya menggunakan air dalam bersuci, lalu digantikan dengan debu yang bersih.
YOU ARE READING
SENDU (On Going)
Spiritual[Spin off Senja Assyifa] "Lo cantik dan lo juga baik. Tapi tetep gue nggak bisa terima lo apalagi suka. Gue nggak ada niatan. Kita nikah cuma sebatas status." Naila Bilqis Al-Madinah. Gadis bermata sendu yang mengidap penyakit mental illnes. Begitu...