CHAPTER 039

11K 572 6
                                    

HARDING BENAR OBAT biusnya akan menghilangkan rasa sakit, meski aku tidak dalam keadaan tidur sekali pun. Namun, dia tidak mengatakan bahwa sakitnya akan terasa setelah obat biusnya menghilang! Dan itu, cukup membuatku meringis ketika secara tidak sengaja lengan kiriku yang diperban bergesekan dengan kusen pintu kamar Harding.

"Jadi apa kau sudah punya waktu untuk menjelaskan keseluruhannya padaku?" Lagi-lagi aku mendesak penjelasan kepada Harding, setelah sebelumnya pertanyaan serupa meluncur ketika perawat pribadi Harding merawat luka tembakan di lenganku.

Harding mengenakan baju kaos abu-abu. Ia baru saja keluar dari kamar mandi dan sebelumnya, hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Netra cokelatnya menatap ke arahku, menatapku dengan pandangan meragukan lalu mengembuskan napas panjang.

"Apa kau tidak pernah lelah dalam hal mendesakku, eh?" tanyanya sembari melangkah ke arahku. "Sebenarnya, kebanyakan wanita akan syok jika mengalami hal demikian dan tidak akan mau membicarakannya lagi karena menganggap hal tersebut adalah mimpi buruk." Jemari Harding menelusuri leher jenjangku, lalu berhenti di tengkuk dan menariknya agar aku bisa lebih dekat dengannya.

Sapuan lembut menggunakan lidah Harding pun menjelajahi garis bibirku. Namun, untuk saat ini aku menolaknya sehingga seolah sadar akan sikapku barusan, Harding menjauhkan wajahnya dengan ekspresi kekecewan yang tersirat.

"Aku tidak berselera dalam hal itu. Aku hanya--"

"Yang kau lihat di restoran itu adalah sesuatu yang illegal, tapi tidak dengan Vektor. Ia memiliki izin resmi menggunakan senjata," jelas Harding, tapi bukan penjelasan demikian yang kuinginkan.

"Kau membuatku kecewa."

Sontak kedua alis Harding terangkat. "Well, mereka adalah teman-teman Jared."

"Aku tidak butuh untuk mengetahui hal itu."

Harding mengembuskan napas panjang sesaat ia memejamkan mata kemudian menarikku ke dalam pelukannya. "Sebenarnya aku tidak ingin bercerita, tapi karena situasi telah berubah maka kau harus memberanikan diri lebih dari ini."

Aku mengangguk yakin. Terlalu yakin dengan kejadian hari ini, hingga kupikir rasa takutku pun turut menghilang akibat ketiga pria tak terduga ini; Harding, Vektor, dan Jared.

"Jared adalah seorang pelaku pemerkosaan. Kejahatannya baru terungkap setelah ia dan teman-temannya memerkosa Kyle di apartemen. Anggap saja ini adalah hal gila karena memerkosa tunangannya sendiri. Namun, setelah diselidiki lebih dalam, ternyata bukan hanya Kyle yang menjadi korbannya."

It's insane! Aku tidak bisa lagi berkata-kata. Maksudku, jika Harding saja mengatakan hal demikian, itu artinya tidak menutup kemungkinan bahwa selama aku dan Jared berkencan dia juga telah tidur bersama gadis lain dalam artian memerkosa.

Ya Tuhan, apa aku berkencan dengan seorang pelaku kejahatan?! Bahkan menangisinya sampai kembali tidur dengannya dalam posisi menjadi gadis jalang.

Oh, wajar saja jika di supermarket Jared berprilaku kurang ajar terhadapku karena dia--

"Kejahatannya tidak terungkap karena orang-orang yang melindunginya merupakan salah satu anggota dari organisasi bawah tanah. Sehingga setelah kebodohan itu terjadi, mereka melepaskan Jared seperti anjing yang tidak dibutuhkan lagi."

"Oh, oke, Harding. Aku tidak perlu mendengarnya secara detail. Namun, apa yang bisa mereka ambil dari seorang seniman seperti Jared?" Aku meremas rambutku, mengabaikan rasa nyeri bekas jahitan di lengan kiri saking terkejutnya atas informasi tak terduga dari Harding.

Sayangnya Harding mengangguk, membuatku tak habis pikir sampai hanya mampu melangkah mondar-mandir, tanpa memiliki arah yang jelas.

"Easy. Menurut analisis Vektor, Jared adalah sosok seniman yang memiliki banyak koneksi, hasil karyanya banyak diminati oleh kaum hawa sehingga hal tersebut menjadi daya tarik, bagi mereka yang ingin mencari budak wanita."

"Budak wanita?!" Rahangku seketika jatuh ke lantai marmer, jika saja itu bukan ciptaan Tuhan. "Jangan sembarangan mengajukan vonis, tanpa bukti."

"Sayangnya, Vektor tidak mengatakan omong kosong. Dia adalah detektif yang diutus untuk menangani kasus ini."

"Holly crepe!" Lagi-lagi aku memaki, sembari menutup bibirku yang terbuka menggunakan tangan kanan. "Bagaimana kalian bisa menyembunyikan semua itu padaku? Lalu membiarkanku dilecehkan oleh Jared?!"

Harding melangkah mendekatiku lagi. Kali ini ia tidak memeluk atau menahan pergerakan tubuhku. Namun, dari cara dia menggunakan bahasa tubuh, itu cukup membuatku agar jangan terlalu panik.

Mungkin ini adalah salah satu rencana mereka dalam hal melihat suatu kebetulan. Bisa saja kasus Jared terjadi lebih dulu, daripada scandal yang lelaki itu buat.

Ya. Bisa saja seperti itu karena sekarang aku pun turut melakukan analisis kasar.

"Itu adalah rencana Vektor. Dia memaksaku agar menahan diri. Padahal jika bukan karena laki-laki itu, aku pasti sudah menjemputmu dari awal kau memasuki motel sebab--"

Ucapan Harding seketika terputus oleh bunyi bel di pintu utama. Kami berdua menoleh ke arah yang sama kemudian saling menatap. Tidak ada suara tentang siapa dan ada keperluan apa dari saluran interkom, sehingga hanya dengan menggunakan bahasa isyarat Harding menyuruhku untuk tetap di tempat selagi ia menuju ke pintu utama.

Sayangnya, aku bukan gadis yang patuh.

Tanpa sepengetahuan Harding aku melangkah menuju dapur, mengambil sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata lalu bersembunyi di tempat--yang menurutku--paling strategis.

Strategis dalam artian, memiliki akses kabur terbaik, akses pertolongan terbaik, dan akses memanggil bantuan jika diperlukan.

Entah, apa yang sedang terjadi dalam kehidupanku terdahulu. Namun, hari ini adalah yang paling menegangkan sebab tidak pernah sekalipun, terlibat dalam adegan aksi seperti demikian.

Seharusnya, Kate dan Coraline mengetahui hal ini sehingga mereka tidak hanya menganggapku sebagai gadis yang kabur dari rumah.

***

Terima kasih sudah baca sampai sejauh ini. By the way, kita berada pada beberapa bab menuju ending loh 😅😅

Sorry, ya jika nanti endingnya tidak sesuai dengan ekspektasi kalian.

The Hottest Night With You [END]Where stories live. Discover now