CHAPTER 009

24.3K 1.1K 27
                                    

FAKTANYA, AKU BUKAN superstar, bukan wanita populer, dan bukan pula wanita buronan hingga seseorang harus repot-repot mencari tahu data pribadiku. Namun, kebalikannya aku harus membuka bibirku lebar-lebar-lagi-setelah keluar dari ruangan Kate, serta setelah sampai di apartemen kemudian menemukan sebuah amplop cokelat berukuran besar yang bertuliskan Untuk Barbara Holder, dengan nama pengirim Harding Lindemann.

Tidak ada lagi kata umpatan yang harus kukatakan setelah menemukan amplop cokelat di kotak suratku, tapi Veronica pasti akan sangat heboh jika mengetahui hal tersebut. Sehingga membiarkan gadis itu tahu, pasti akan menambah rasa sakit kepalaku.

Err ... baiklah, akan kuceritakan, jika kalian mulai kebingungan.

Jadi seperti ini kronologinya-mengapa aku bisa sampai sakit kepala-kita mulai dari saat aku keluar dari ruangan Kate. Oh, tidak! Lebih baik sepuluh menit sebelum pergi meninggalkan ruangan.

Kate yakin bahwa telah mengunci rapat pintu setelah beberapa menit Harding dan Coraline meninggalkan ruangannya. Dengan gerakan tergesa-gesa, ia segera mendekatiku lalu menarikku sekadar untuk duduk di kursi yang mana Harding dan Coraline tempati sebelumnya.

"Aku tidak tahu bagaimana kau bisa berakhir tidur dengannya," ucap Kate, "kau sengaja melakukannya agar cepat kaya atau ini seperti kisah di novel-novel, di mana kalian tertarik saat pandangan pertama dan-"

"Seriously, Kate?" Aku memutar mata, "kau pikir aku wanita seperti itu? Kau bahkan mengataiku buruk rupa untuk seorang Harding, tapi ... baiklah aku tidak peduli. Harding hanya merusak gaun keluaran Christian's Woman-ku."

Menaikkan sebelah alisnya, Kate merenggangkan genggamannya di kedua pergelangan tanganku. "Lalu? Aku lebih tertarik dengan bagaimana kalian bisa tidur bareng."

"Apa itu perlu?"

"Sangat perlu. Dia seorang Harding Lindemann."

Aku mengembuskan napas. Heran dengan pandangan orang-orang yang menganggap Harding begitu luar biasa bak dewa. "Di pesta pertunangan Jared, dia memperbaiki gaunku, menjadi hal baru kemudian birahi itu tiba-tiba hadir dan ... yeah, begitulah akhirnya. Kau sudah dewasa, pasti memahaminya."

Mengangguk-angguk, Kate tampaknya paham dengan apa yang kukatakan. Namun, wajahnya tampak sedang memikirkan sesuatu sehingga hal tersebut membuatku penasaran.

"Kate," panggilku pelan, setelah jeda sesaat yang membuatku berpikir bahwa keberatannya atas tindakanku untuk melakukan one night stand ternyata hanya kedok belaka demi menyelamatkan harga diriku. "Tentu kau tidak ingin seorang Harding menjajahku dengan hubungan kontrak ini, bukan?"

"Tidak. Tentu saja tidak." Kate menggeleng. "Justru aku curiga, bahwa ini bukan sekadar kebetulan. Dia menggunakan nama Barbie untuk memanggilmu-"

"Tentu. Aku tidak pernah memberikan nama asli kepada orang asing yang tidak ingin kuajak berkenalan."

"Yeah, anggap saja seperti itu. Kemudian memanggilmu Lili James karena kau mengenakan seragamnya. Namun kecurigaanku lahir saat dia memanggil nama lengkapmu."

"Kapan?"

Kedua netra Kate melebar dan aku tahu dia tidak sabar. "Kau ini idiot atau apa?"

Aku mengedikkan bahu. "Katakan saja," kataku, "eh, tunggu! Apa?!"

"Kupikir dia sudah mengincarmu sejak awal."

The Hottest Night With You [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora