UNTUK DI BACA BUKAN DI TULIS ULANG!
Beberapa chapter di privat, follow untuk membaca seluruh chapter 🤍
Sudah dicintai kok nggak mau mencintai balik. Kamu nggak paham simbiosis mutualisme, ya?
-Ersya Allvera-
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️�...
Jangan lupa untuk memberikan vote untuk menghargai penulis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mendapat libur selama 4 hari lamanya, kini Ersya harus bersekolah lagi untuk mempersiapkan ujian yang akan diadakan senin depan.
Berbeda dengan hari hari biasanya, pagi-pagi sekali Ersya sudah selesai bersiap-siap. Alasannya adalah akan menemui Safira di rumah sakit terlebih dahulu. Ersya menuruni tangga dengan terburu-buru, sehingga lagi-lagi Alvaro menegurnya. Ersya tersenyum lebar lalu duduk di meja makan.
"Tumben pagi," cibir Alvaro menyeruput kopinya.
Ersya tersenyum lebar. "Kan sekarang udah punya pacar. "
Alvaro meletakkan kopinya di atas meja, menatap Ersya serius. "Kakak rasa, Rangga jauh lebih baik dari Ergha."
"Aku rasa Zeta juga lebih baik daripada Amira,"balas Ersya sinis.
Alvaro menghela nafas. "Kakak serius, Syasya!"
"Aku juga serius Kak. Rangga itu fake yang asli itu Ergha." Ersya mencomot satu roti bakar yang ada di piring. "Kakak tau alasan Zoya gak lagi sahabatan sama Syasya? Karena Rangga. "
"Terserah kamu Sya, asalkan kamu bahagia tapi jangan terlalu bucin. " Alvaro memberi nasehat.
"Udah terlanjur bucin tingkat dewi gimana, dong?"Ersya cekikikan.
Alvaro menempeleng kepala Ersya pelan. "Dasar keras kepala. "
"Kakak juga, "balas Ersya tidak mau kalah. "Kak anterin aku ke rumah sakit, ya. "
"Ngapain?"
"Jenguk camer lah kak. "
Alvaro hanya mengangguk.
Drttt.....
Ponsel Alvaro berdering, Alvaro tersenyum kala melihat nama Amira di layar ponselnya.
"Kenapa Ra?"Tanya Alvaro dengan suara lembut.
"Bucin teriak bucin,"cibir Ersya sebal. Entah kenapa sampai sekarang Ersya belum sepenuhnya bisa merestui hubungan Amira dan kakaknya.
Amira baik, tapi umurnya masih kecil. Amira seperti adik bagi Alvaro jika mereka sampai menikah haruskah Ersya memanggil Amira kakak ipar?
