8

88 54 2
                                    


Selamat membaca dengan nyaman.

Jangan lupa vote yaa sayangku🤍

Maaf jika ada typo, tanda baca yang salah, atau kalimat yang kurang bagus.

Maaf jika ada typo, tanda baca yang salah, atau kalimat yang kurang bagus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ
(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ
(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Pagi ini Keano berencana untuk menjemput Ersya. Dia menunggu Ersya di halaman rumah, sambil menatap pantulan wajahnya di kaca spion motornya.

"Gue enggak kalah ganteng kok dari si Ergha, kok Ersya malah sukanya sama Ergha ya? Gue kurang tinggi atau kurang dingin ya?" Tanya Keano pada dirinya sendiri.

Jika di lihat dari sudut ketampanan, Keano memang tidak kalah tampan dari Ergha, bahkan Keano merasa dia jauh lebih tampan dan keren daripada Ergha. Terkadang Keano berpikir, apakah dia harus menjadi dingin agar Ersya menyukainya?

Keano menghela napasnya."Sabar Ken. Kalau Ersya memang jodoh lo, pasti nanti Ersya bakal jadi milik lo."

"Woi! Pagi-pagi udah ngaca aja, lo."

Ersya datang dengan senyuman manisnya, Keano juga membalasnya dengan senyuman. Mungkin dia dan Ersya hanya akan berakhir sebagai sahabat saja.

"Lo sih lama, jadi gue ngaca dulu."

Ersya terkekeh pelan."Lo udah ganteng kok, enggak usah ngaca mulu. Ntar kacanya iri lihat wajah lo."

Sialan!

Kenapa jantung Keano berdetak cepat sih, baperan amat jadi cowok.

"Gue enggak kalah ganteng 'kan, dari Ergha?"Tanya Keano dengan kepercayaan diri tingkat provinsi.

"Ergha gue tetep paling ganteng. Dia itu enggak kalah ganteng sama Hu yitian."Ersya berucap bangga.

"Iya-iya, terserah lo." Keano memasangkan helmet di kepala Ersya dengan hati-hati. "Ayo naik,"titah Keano yang sudah berada di atas jok motornya.

Ersya mengangkat sedikit roknya, lalu naik ke jok belakang.

"Ayo jalan, ojol ku." Ersya melingkarkan tangannya di perut Keano, dan kembali lah jantung Keano berdetak tiga kali lebih cepat. Kalau seperti ini terus dia bisa terkena serangan jantung di usia muda.

Akhirnya setelah merasa lebih nyaman, Keano melajukan motornya dengan kecepatan standar.

Sementara di lain tempat. Ergha sedang berdiri di ambang pintu sambil menatap seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di kursi roda, menatap ke arah luar jendela.

Love Syndrome Where stories live. Discover now