24

75 27 1
                                    

Selamat membaca

Typo bertebaran, maaf 😊

JANGAN LUPA VOTE YA

(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡
(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡
(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡


Biasanya jika bel pulang sekolah berbunyi maka semua murid akan pulang tapi tidak kali ini. Mereka masih harus berkumpul di lapangan sekolah untuk mendengarkan pengumuman dari kepala sekolah.

Ersya mengibas-ngibaskan tangannya. Meskipun tidak panas tapi tetap saja Ersya tidak suka berdiam lama-lama di barisan.

Jadi, semua murid di kumpulkan karena ada pengumunan jadwal tour yang akan di laksanakan tiga hari lagi. Mengingat ujian sekolah sudah dekat dan tinggal menghitung Minggu saja.

Setiap tahun memang akan ada pelaksanaan tour sebelum ujian di mulai. Anggap saja hiburan sebelum berperang. Ada hal yang membuat Ersya tidak ingin berlama-lama disini, karena di barisan sebelah ada Ergha. Sungguh Ersya ingin merecoki Ergha tapi dia tidak boleh kalah, kali ini Ergha yang harus menghampirinya. Bukan dirinya.


"JADI TOUR KALI INI KITA AKAN PERGI KE YOGYAKARTA, PERSIAPANNYA BISA DI MULAI DARI SEKARANG." Ucap kepala sekolah dengan suara lantang.

Banyak siswa yang berseru senang karena akan pergi Yogayakarta, mereka pikir tahun ini akan tour ke Bali. Tapi berbeda dengan Ersya, dia sangat ingin ke Bali. Namun apa boleh buat tour kali ini bukan ke Bali.

"Yeay, gue bisa ketemu sama mbak Roro jongrang!"Seru Artha bahagia.

"Saking enggak lakunya mbak Roro juga enggak mau liat lo," cibir Argha dengan mulut pedasnya. Mungkin Argha belajar mencibir sejak berpacaran dengan Zeta. Zeta 'kan suka ngegas kalau ngomong.

"Sejujurnya tidak boleh menghina, ntar gue sumpahin lo putus sama Zeta mau?" Artha balas mencibir.

"Kalau gue putus, lo orang pertama yang gue bacok,"ancam Argha, tapi yang di ancam malah menutup telinganya, seolah tidak peduli dengan ucapan Argha.

Baik, tinggalkan perdebatan Artha , dan Argha yang tidak berbobot.

Setelah barisan di bubarkan,  Ersya hendak menghampiri Keano tapi langkahnya terhenti karena Melody lebih dahulu menghampiri Keano.

"Kamu bisa nganter aku ke toko buku Keano?" tanya Melody. Sejujurnya matanya sempat melirik Erysa. Saat Ersya ingin menghampiri Keano, tubuhnya bergerak tanpa persetujuannya, ada perasaan takut di dalam dirinya. Takut Ersya akan merebut Keano.

Love Syndrome Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt