Selamat membaca kisah ini 🤍Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍
Maaf untuk typo dan lainnya ♥️
( ◜‿◝ )
( ◜‿◝ )( ◜‿◝ )
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, masuk ke dalam ruangan yang gelap. Hanya cahaya bulan yang masuk dari celah-celah jendela yang menerangi ruangan itu.
Anak laki-laki itu adalah Ergha Allvares. Dia masuk ke dalam kamar Megha--kakaknya dengan membawa segelas susu. Pandangannya tertuju pada sosok perempuan yang ada di hadapannya. Gelas yang ada ditangan Ergha jatuh dan pecah. Tangannya gemetar, matanya tidak bisa berkedip melihat pemandangan mengerikan di hadapannya.
Pemandangan dimana Megha telah menggantung dirinya. Ergha berusaha untuk berteriak, tapi lidahnya kelu. Dia hanya bisa menangis melihat tubuh kakaknya yang sudah kaku.
"Kak Megha!"
Ergha bangun dengan keringat yang mengucur deras dari dahinya. Lagi-lagi mimpi itu datang. Ergha mengusap wajahnya, sudah hampir 5 tahun, tapi Ergha tetap tidak bisa melupakan kejadian itu.
"Gue enggak boleh jatuh cinta, gue enggak mau berakhir kayak kak Megha."Ergha menyibak selimutnya, turun dari kasur menuju kamar mandi karena hari telah pagi dan cahaya matahari sudah masuk ke dalam kamarnya melalui celah-celah jendela.
Ergha keluar dari kamar mandi setelah 10 menit lamanya membersihkan diri. Berjalan menuju lemari pakaian lalu segera memakai seragam sekolahnya, sepatu dan selanjutnya merapikan rambut.
Setelah merasa siap, Ergha mengambil tas selempangnya dan ponselnya. Namun matanya mendadak beralih pada layar hpnya yang menunjukkan notifikasi chat dari Ersya.
Jari-jarinya tanpa ijin malah bergerak untuk membuka chat dari Ersya.
Sya.
YOU ARE READING
Love Syndrome
Teen FictionUNTUK DI BACA BUKAN DI TULIS ULANG! Beberapa chapter di privat, follow untuk membaca seluruh chapter 🤍 Sudah dicintai kok nggak mau mencintai balik. Kamu nggak paham simbiosis mutualisme, ya? -Ersya Allvera- 🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️�...