5

131 53 6
                                    

Welcome guyss

Jangan lupa vote xixiixix

Jangan lupa vote xixiixix

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ
ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ
ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ
ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

Ergha bersandar di mobilnya, sambil menunggu Melody yang masih berpamitan pada Safira-ibu Ergha. Ergha memejamkan matanya sejenak.  Jujur saja, dia sangat kesal hari ini akibat kejadian semalam. Setiap ia memejamkan matanya, bayang-bayang kejadian itu terus melintas di matanya.

"Jangan kak, jangan!"

"Maafkan kakak Gha"

"Kak Megha!"

Ergha membuka matanya. Napasnya memburu, mengingat kejadian itu hanya akan membuat mood Ergha rusak hari ini.

"Ayo Gha!" Ajak Melody yang entah sejak datang.

"Lain kali lo lama, gue tinggal,"ucap Ergha dingin, lalu masuk ke dalam mobil.

Melody mengerenyitkan dahinya bingung. Biasanya Ergha tidak pernah protes jika dia berlama-lama bersama Safira. Malah Ergha biasanya senang, lalu kenapa Ergha mendadak menjadi seperti cewek yang sedang PMS?

Melody menghela napasnya lalu masuk ke dalam mobil. Daripada Ergha kembali marah dan berakhir meninggalkannya. Kan repot.

Setelah Melody masuk ke dalam mobil. Ergha langsung memacu mobilnya dengan cepat, membuat Melody meremas roknya kuat kuat. Melody tidak berani protes karena dia tau, suasana Ergha sedang tidak baik, bisa-bisa Ergha menurunkannya di tengah jalan.

Melody bernapas lega setelah mobil sport Ergha memasuki area parkiran. Melody melirik Ersya yang menunggu di tempat dimana Ergha biasanya memarkirkan mobilnya bersama dua sahabatnya, Zeta dan Zoya.

"Semoga aja Ersya engga ngedeketin Ergha saat ini, suasana hatinya sedang buruk,"batin Melody.

Setelah mobil terparkir, Ergha keluar dari mobil dan Melody menyusulnya.

"Pagi, calon pacar," Sapa Ersya merangkul lengan Ergha.

Melody sudah khawatir setengah mati akibat tindakan Ersya. Apalagi melihat raut wajah Ergha yang lebih datar dari sebelumnya.

"Sya, Ergha lagi nggak baik." Melody berusaha memperingati.

"Iya, soalnya kangen sama gue." Ersya berucap sedikit sinis.

Love Syndrome Where stories live. Discover now