15

87 46 1
                                    


Happy reading and sorry for typo.

Budayakan Vote terlebih dahulu untuk menghargai penulis.

Budayakan Vote terlebih dahulu untuk menghargai penulis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝



Hari ini sekolah di liburkan dan Ersya memilih untuk jalan-jalan di sekitar taman di dekat rumahnya. Mengenai Alvaro, kini Ersya sudah berbaikan dengan Alvaro dengan syarat Alvaro tidak boleh mengulangi kesalahannya lagi.

Semarah-marahnya Ersya pada Alvaro, itu tidak akan bertahan lama karena Ersya sangat menyanyangi Alvaro. Hanya Alvaro yang dia miliki di dunia ini setelah kepergian kedua orang tuanya.

"Ehh?"

Ersya terkejut ketika merasa seseorang menabraknya dari belakang, awalnya Ersya hendak marah. Tapi tidak jadi karena yang menabraknya adalah seorang wanita paruh baya. Ersya menatap wanita di hadapanya, bagian bawah matanya terlihat hitam mungkin karena kurang tidur, tatapan matanya juga kosong, dan rambutnya tampak berantakan.

"Megha,"ucap wanita itu sambil meraba-raba wajah Ersya. Ersya sempat terkejut sekaligus bingung, namun segera ia mengubah ekspresi bingungnya menjadi senyuman.

"Ayo duduk Bu." Ersya menuntun wanita paruh baya itu menuju kursi panjang, lalu mereka duduk bersama.

"Saya Ersya, Megha anak Ibu ya?" Tanya Ersya hati-hati.

Wanita itu mengangguk, melihat Ibu ini membuat Ersya mengingat Ibunya.

"Boleh saya panggil Bunda?"Tanya Ersya memberanikan diri.

"Panggil Mama saja, seperti Megha."

Ya wanita paruh baya yang Ersya sedang di ajak bicara adalah Safira-Mamanya Ergha. Takdir mungkin telah berpihak padanya kali ini.

"Hmm, Mama mau Syasya beliin es krim?"

Safira mengangguk.

"Mama tunggu disini, biar Syasya beliin es krimnya."Ersya beranjak dari kursi, berjalan menuju penjual es krim yang kebetulan berada tidak jauh darinya.

"Bang, es krim vanila 2 ya."

"10 ribu mbak."

"Jangan panggil mbak atuh bang, jadi ngerasa tua,"kekeh Ersya menyerahkan selembar uang sepuluh ribuan. Ersya mengambil dua es krim rasa vanila kesukaannya dan segera menghampiri Safira.

Love Syndrome Where stories live. Discover now