UNTUK DI BACA BUKAN DI TULIS ULANG!
Beberapa chapter di privat, follow untuk membaca seluruh chapter 🤍
Sudah dicintai kok nggak mau mencintai balik. Kamu nggak paham simbiosis mutualisme, ya?
-Ersya Allvera-
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️�...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(〃ﾟ3ﾟ〃) (〃ﾟ3ﾟ〃) (〃ﾟ3ﾟ〃)
Sudah dua hari sejak kejadian di rumah Ergha, tapi Ergha tak kunjung meminta maaf padanya. Malah Ergha tidak menatapnya sama sekali. Itu membuat Ersya jengkel.
Semarah apapun Ersya dia tidak akan mungkin membenci Ergha. Kata-kata yang Ersya katakan kemarin itu hanya karena marah. itu tidak mengubah perasaannya pada Ergha. Seperti sekarang. Ersya hanya duduk di kelas sambil memangku wajahnya, menatap ke luar jendela tanpa berniat untuk pergi ke kantin.
"Apa gue minta maaf aja, ya?" Pikir Ersya setelah acara 2 hari dia menjauhi Ergha. Ersya pikir Ergha akan merindukannya dan meminta maaf tapi nyatanya Ergha masih sama seperti kemarin.
"Tau ah, gue minta maaf aja!"Ersya hendak pergi dari kelasnya, tapi Zeta dan Zoya menghadangnya di depan kelas.
"Mau kemana lo?"Tanya Zeta dengan memicingkan matanya.
"Lo nggak akan nemuin Ergha kan?"Zoya ikut ikutan mengintimidasi.
Jadi ceritanya Zeta dan Zoya sudah tau tentang kejadian dua hari lalu. Tentu saja mereka berdua marah dan meminta Ersya agar tidak mendekati Ergha lagi sebelum Ergha meminta maaf padanya.
"Nunggu Ergha minta maaf itu kayak nunggu upin ipin lulus TK."Ersya memanyunkan bibirnya.
"Awas aja lo deketin Ergha duluan, gue ruqiyah lo!"Ancam Zeta geram akibat kebucinan Ersya yang sudah kelewat batas.
"Zoya, lo enggak dukung gue?"Tanya Ersya dengan wajah memelas.
"Gue setuju sama Zeta."
Ersya menghela nafasnya.
"Mau kemana lo?"Tanya Zeta ketika Ersya keluar dari kelas.
"Toilet sayang,"jawab Ersya melanjutkan perjalanannya. Sebenarnya dia tidak ingin ke toilet tapi Ersya merasa gelisah. Mungkin jika mencuci wajah akan membantunya kembali ceria.
Setelah sampai di toilet Ersya langsung mencuci wajahnya dan menatap wajah cantiknya di pantulan cermin.
"Gue kurang cantik atau kurang apa sih biar Ergha mau sama gue,"tanya Ersya pada dirinya sendiri.
"Kamu cantik kok, Sya"Ersya langsung menoleh mendengar seseorang memujinya, dan ternyata orang itu adalah Amira.
