3

130 57 8
                                    

Hallo!!

Sebelum membaca yuk divote biar sama-sama enak.

◕⁠દ⁠◕
◕⁠દ⁠◕
◕⁠દ⁠◕
◕⁠દ⁠◕


"Ta. Ayolah bantuin gue ya, bujuk Keano,"rengek Ersya pada Zeta yang sedang asik membuat tiktok. Zeta berusaha mengabaikan rengekan Ersya tapi nyatanya, ia tetap terganggu dan tidak bisa fokus membuat video tiktok.

"Keano itu baik sama elo Sya, dia enggak bakal nolak permintaan elo,"balas Zeta menutup aplikasi tiktoknya dan menatap Ersya dengan geram.

Semut-semut di dunia ini pun tau, kalau Keano bisa melakukan apapun untuk Ersya. Baginya, Ersya sudah seperti layaknya ratu dalam hidupnya, saat itu Zeta pernah merengek agar Keano membelikannya tiket film kesukaannya, namun Keano menolaknya mentah-mentah dengan alasan tidak punya uang. Tapi, saat Ersya yang meminta. Entah darimana datangnya uangnya Keano, sehingga laki-laki itu bisa membeli dua tiket. Untuknya, dan Ersya.

Keterlaluan kan?

Begitulah Keano. Dia akan melakukan apapun untuk menyenangkan Ersya.

"Emangnya lo mau minta apa sama Keano?" Kini Zoya bertanya.

"Ada pokoknya. Gue enggak yakin dia bakal nerima. Keano kan saudara lo Ta, jadi lo pasti tau cara mujuk, Keano,"mohon Ersya mengeluarkan puppy eyesnya.

"Dia lebih mau ngedengerin elo daripada gue, astaga!" Zeta jadi kesal sendiri.

Ersya memajukan bibirnya.

"Tap-

"Selamat pagi anak-anak." Belum sempat Ersya melanjutkan ucapannya, seorang guru laki-laki berkumis sedikit tebal dan bertubuh tinggi masuk ke dalam kelas. Namanya adalah pak Mail, guru matamatika yang galaknya minta ampun.

Ersya menghela nafas kasar, dengan malas ia mengeluarkan buku paket matematika dari dalam tasnya.

"Tugas yang kemarin bapak kasih tolong di kumpul." Ucapan pak Mail langsung membuat Ersya menepuk jidatnya, ia benar benar lupa mengerjakannya. Tamatlah riwatnya sekarang.

Semua siswa mulai mengumpulkan tugas ke depan, Zeta melirik Ersya yang tampak kebingungan. "Tugas lo mana?"

"Gue lupa Ta, bantuin gue dong." Ersya memohon dengan puppy eyesnya, terbesit di pikiran Zeta untuk mengerjai sahabatnya ini.

"APA? LO LUPA BUAT TUGAS SYA?!" Teriak Zeta keras sehingga membuat semua orang memandangnya. Terutama pak Mail yang menatapnya dengan tatapan ingin menguliti dirinya hidup-hidup.

"Mati aja lo, Ta," Umpat Ersya pelan, menatap Zeta dengan tajam. Sedangkan Zeta malah menjulurkan lidahnya lalu berjalan ke depan mengumpulkan tugas.

"Kenapa kamu enggak buat tugas dari saya?!"Tanya Pak mail, Ersya merutuki nasibnya yang sial.

Love Syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang