9

92 55 3
                                    

Selamat membaca kisah ini dengan nyaman

Maaf jika ada typo, dan kalimat yang kurang bagus. Jangan di hujat ya, aku juga manusia yang tidak luput dari kesalahan hehehe.

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku🤍

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku🤍

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

ƪ⁠(⁠˘⁠⌣⁠˘⁠)⁠ʃ
ƪ⁠(⁠˘⁠⌣⁠˘⁠)⁠ʃ
ƪ⁠(⁠˘⁠⌣⁠˘⁠)⁠ʃ


Seperti janjinya tadi pagi, saat ini Keano sudah berada di depan rumah Melody dengan motor sport miliknya.

"Kok gue senang sih mau jalan sama Melody?" Pikir Keano bingung.

Entah kenapa hatinya merasa sangat senang saat ini. Seperti seorang anak kecil yang di berikan mainan yang ia sukai.

"Gue enggak mungkin cinta jatuh 'kan?"Keano menggelengkan kepalanya cepat. Yang benar saja dirinya jatuh cinta pada Melody? Cepat amat.

"Anjirrr,  gila, cantik,"puji Keano sedikit pelan, saat pupil matanya menangkap sosok Melody yang berjalan ke arahnya dengan senyuman manisnya.

Cantik.

"Udah lama nunggu, ya?" Tanya Melody.

Keano menggeleng, lalu memberikan helmetnya pada Melody.

"Pake, biar aman."

Melody terdiam." Biasanya kalau di drama korea, cowoknya romantis banget. Pakein helm ke ceweknya." Melody  melayangkan kode keras.

Keano tertawa pelan, dia sangat peka dengan kode yang diberikan oleh Melody.

"Bilang aja kali Mel, pake ngode segala, emangnya gue anak pramuka."

Keano menarik tangan Melody agar lebih dekat dengannya. Setelahnya Keano memasangkan helm dengan jarak yang cukup dengan Melody, bahkan Melody bisa merasakan hembusan nafas Keano, membuat jantungnya semakin tidak terkontrol.

"Ayo naik." Suara berat Keano menyadarkan Melody dari lamunannya. Segera ia naik ke atas motor sport Keano.

"Pegangan, lo kurus gue takut mental." Saran Keano dengan di selingi tawa kecil.

Melody memukul pundak Keano, enak saja mengatakan dirinya kurus. Melody kan enggak kurus-kurus amat.

"Udah."

Keano tersenyum di balik helm full-facenya ketika Melody melingkarkan tangannya di perutnya. Rasanya ada desiran aneh yang mengalir di dalam tubuhnya. Biasanya hanya Ersya yang melakukan hal itu, rasanya aneh saja saat gadis lain yang memeluk pinggangnya.

Keano melanjukan motornya memecah jalanan kota jakarta yang cukup padat.

Sementara di lain tempat, Ersya tengah senyum senyum sendiri di depan cermin kamarnya.

Love Syndrome Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon