Part 33-He Has a Heart?

670 29 107
                                    

"you used to tell me that you love me once, what happened?"

[love me or leave me-little mix]

.............

"Kau berubah, Alo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau berubah, Alo."

"Begitu juga semua orang di dunia, Julian."

Julian menghembuskan napasnya pelan, seolah mencoba menenangkan dirinya. Iris hijau pucatnya dijatuhi bayang-bayang, membuat sorot elang itu terlihat lebih kelam. "Tidak. Kau sendirilah yang memutuskan untuk berubah, Alo. Tidak ada yang berubah disini kecuali dirimu sendiri."

"Begitukah?" Alo melangkah mendekat, memberanikan dirinya mengangkat dagu untuk menatap lurus-lurus lelaki itu.

Julian terdiam, mencoba mencari sesuatu yang familiar dibalik kabut yang melapisi netra hijau itu. Seolah sang empu berusaha keras menyembunyikan sesuatu. Julian bahkan tak dapat melihat kerlip ramah yang biasa terpancar dari kedua mata itu.

Alo mengangkat dagunya lebih tinggi, menyamakan tinggi dengan lawan bicaranya. Kedua netranya menyorot dingin pada Julian. Menyorot lelaki itu dengan asing. "Aku bukanlah Alo yang kau kenal, Julian."

"Tentu saja," menatap Alo tak kalah asing, Julian menanggapi gadis itu dengan datar. "Alodia yang kukenal tak akan memutar punggungnya hanya untuk lembaran dollar. Dia akan memilih pilihan apapun selain melangkah pergi meninggalkanku—"

"Kalaupun aku memiliki pilihan lain, apa yang membuatmu berpikir aku akan memilih bersamamu? Untuk apa?" Alo menaikkan kedua alisnya. "Kau pikir aku bodoh? Untuk apa aku bergantung kepada orang yang ingin merebut segalanya dariku? Kakekku baru saja dibunuh oleh ayahmu dan kini aku sedang berusaha mempertahankan satu-satunya yang tersisa dari keluargaku; uang dan kekuasaan."

"Lihatlah kepada siapa kau bergantung saat ini, Alo: Austin Millar. Kau gila."

"Hal yang lebih gila adalah presepsimu yang mengira aku adalah orang baik, Julian."

Julian mengarahkan sorotnya yang nyalang pada tatapan dingin Alo. "Apapun yang kau lakukan saat ini, Alo, tak akan berakhir dengan baik."

"Julian, kau menodongkan pistol kepadaku, dan menyombongkan diri tentang seberapa inginnya kau membunuhku," Alo menjentikkan telunjuknya pada dada Julian, lalu membawa jemarinya turun. "Lalu kau sendiri yang mulai menghancurkan komitmenmu."

"Aku tidak pernah memiliki keinginan untuk membunuhmu, Alo."

Alo menarik jemarinya lalu membalik tubuhnya cepat. Suara Julian yang bergetar saat mengucapkan deretan kata itu membuat jantungnya terasa diremas. Membuatnya goyah. "But you did, Julian. You tried to kill me!"

"I did!"

"You lied to me, Julian!"

"I did!"

Kills and Kisses (21+)Where stories live. Discover now