Part 2-Fight

2.1K 78 60
                                    

"Even if we both break down tonight and you said you hate me then we go to bed angry. I know everything will be alright."

[time-NF]

____________________

Dorm 12, UCLA University|08.36 pm

Alo berdiri sembari menggenggam gelas plastik berisi coke yang baru saja diambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alo berdiri sembari menggenggam gelas plastik berisi coke yang baru saja diambilnya. Pandangan gadis itu menyapu keramaian. Tidak seharusnya Zach membiarkan Alo sendirian karena panggilan salah satu temannya bernama Leon tadi. Alo tidak terlalu mengenal orang-orang yang menghadiri pesta ini. Meski familiar, bukan berarti mereka pernah saling bertukar nama apalagi nomor ponsel.

Pesta tidak jelas.

Alo menghela nafas. Dia memilih menonton permainan memasukkan bola ke dalam gelas plastik. Siapapun yang dapat memasukkan bola ke gelas yang ditata dengan berbagai pola tersebut akan mendapat minuman gratis. Well, Alo tidak siap untuk mabuk lagi malam ini. Perutnya sudah cukup tersakiti untuk hari ini.

Alo terbangun karena sinar matahari yang seolah menghunjam kelopak matanya dengan ribuan panah. Memandangi dirinya di cermin, Alo menggunakan hoodie milik Zach. 

"Semalam kau kedinginan, jadi aku meminjamkannya."

Alo mengerjap. Matanya menyipit, belum siap menerima rangsang panas cahaya matahari. "Perutku terasa sakit."

Zach mengamati Alo yang bergerak agak terseret dengan tegang. "Kau kebanyakan mabuk."

Alo mengamati Zach sejenak, lalu mengalihkan pandangan pada sekantung kertas burito yang dijinjingnya. "Sarapan!"

Gadis di samping Alo menyenggol sikunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis di samping Alo menyenggol sikunya. Dengan nada ramah, dia bertanya, "Tidak ikut dalam antrian?"

Alo menggeleng. Dia cukup familiar dengan gadis di sampingnya ini. "Kau sendiri, tidak berniat mencoba?"

"Tentu saja. Kau berada dalam garis antrian, jadi aku bertanya."

Alo mendesah kecewa dalam hatinya. Tidak ada yang berniat beramah-tamah dengannya di pesta ini. "Good luck."

Kills and Kisses (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang