Part 28-When He Touch Me

900 37 67
                                    

"i keep on falling into pieces everyday you don't need me in the way that i need you"

[i keep on falling-gabriela whited]

this part contains mature content such as: sexuality, strong language .etc(21+)

...............

Alo mengerjap ketika aroma hangat keringat samar berpadu dengan aroma maskulin menyapa penciumannya. Bergerak pelan, suara berderak pelan menyapa pendengarannya. Alo bahkan bisa merasakan sensasi dingin yang asing melingkari pergelangan tangannya yang terkait di punggung.

 Alo bahkan bisa merasakan sensasi dingin yang asing melingkari pergelangan tangannya yang terkait di punggung

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Alo tahu dia sudah tidak berada di halte bus.

Julian duduk melipat lutut di depannya dengan kedua mata sayu seolah dia terjaga semalaman. Kedua mata elangnya melemparkan tatapan lurus pada Alo ketika gadis itu membuka kedua matanya sempurna.

"Julian..." lirih Alo. Menyentak rantai yang melingkar pada kepala ranjang, Alo menyerah beberapa saat kemudian. "Apa yang kau—"

"Berusaha kabur?" Julian mengangkat dagu, menampakkan raut keras pada wajahnya. Sorot mata itu menajam, buas, liar, bagai binatang.

Alo menunduk takut. Melihat kilat di mata Julian, Alo bisa memastikan bahwa lelaki itu sedang tersulut amarah. Menyorotnya berbahaya, tak terbantah.

"Aku membawamu kemari, melarikanmu, membahayakan diriku sendiri, dan kau berinisiatif berlari pergi?" Julian menekan suaranya, seolah dia menahan diri untuk tidak meninggikan oktaf.

Alo masih menunduk ketakutan. Nyalang di mata Julian ditambah perkataan lelaki itu membuatnya nyaris menangis. "Julian aku—"

"Bagaimana jika seseorang menemukanmu disana? Bagaimana jika—" Julian menggantung perkataannya. Dia menghela napasnya kasar sembari mengacak rambutnya frustasi. Mengerang rendah, Julian kembali menatap Alo terduduk ketakutan di depannya. Ketakutan.

Alo sesenggukan. Sisi cengengnya kembali mendominasi. "Aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Aku..."

Julian mendekat, mengelus pelan surai-surai rambut Alo, membuat gadis itu gemetar. Seakan sentuhannya menakutkan. Seakan gadis itu berpikir, Julian akan tega menyakitinya. Berusaha menahan keinginan untuk meraug ketika melihat Alo beringsut menghimpitkan badannya ke ranjang ketika Julian mendekat. Masih dengan tatapan yang sama; kengerian. Hal yang tidak pernah Julian bayangkan akan terpancar dari mata Alo.

Julian memandangi Alo yang kehilangan kata-kata. Dada lelaki itu masih naik turun tidak teratur dengan pandangan nyalang. "I tried everything, Alo!"

Alo tersentak di tempatnya mendengar bentakan Julian. Menunduk dalam, Alo tidak berani menatap kilat mengerikan di kedua mata Julian. Alo menggigit bibir, berusaha menghentikan tangisnya.

Kills and Kisses (21+)Kde žijí příběhy. Začni objevovat