Part 36-Manipulation

1.1K 41 15
                                    

"that little kiss you stole, it held my heart and soul"

[deathbeds-bring me the horizon]

..........

Alo terhenyak ketika pintu kamarnya berdesis halus terbuka, memancarkan cahaya kekuningan dari ruang tengah mansion milik Austin. Menghiasi ruangan gelap itu dengan cahayanya yang lemah. Alo tidak repot memutar kepalanya. Dari pantulan cermin, Alo tahu Austin datang dengan langkah ringan, menyandarkan sebelah pundaknya pada pintu.

"Kau belum memberikan jawabanmu."

Alo mendengus pelan, meringkuk melipat lututnya mendekat ke dada seolah berusaha menyingkirkan rasa lapar luar biasa setelah menolak untuk makan dua hari penuh. "Kau bahkan tak memberiku pilihan."

Langkah halus Austin medekat lalu berheti di tengah ruangan. Nafasnya yang tenang seolah menggema di ruangan itu. "Apakah itu jawabanmu?"

Alo mengacuhkan nada tegas Austin. Dia mematung, menghadapkan tubuhnya ke luar jendela dengan jeruji berpilin-pilin menutup akses dari balkon ke taman luar. Mengurungnya.

Alo merasakan dadanya teremas pelan. Meninggalkan rasa perih nan menyesakkan. Kenyataan yang harus dihadapinya benar-benar membuatnya tersudutkan.

Seharusnya tidak begini. 

Seharusnya Alo dapat meyakinkan Austin untuk menghancurkan Keluarga Hunt, membuat musuh Alo berkurang satu. Alo kira dia dapat memperdaya Austin. Membuat lelaki itu berpikir bahwa Alo mau menghancurkan keluarganya sendiri hanya untuk uang. Namun lelaki itu cukup pintar.

Entah bagaimana Austin tahu tentang keberadaan kakak dan neneknya. Dengan begitu, dia cepat tahu bahwa Alo hanya memanfaatkannya untuk menghancurkan salah satu musuhnya. Karena kalaupun Alo terikat ataupun dibunuh oleh Austin masih ada anggota Keluarga Maxwell lainnya yang dapat menuntutnya. Austin akan kalah telak.

Tapi sayangnya lelaki itu mengetahui semuanya. 

Dan disinilah Alo, dipermainkan oleh musuhnya dan dengan bodohnya melangkahkan kakinya memasuki teritori mereka dengan berbekal keyakinan palsu. Rencana yang kini justru memojokkannya.

Alo tidak tahu apa yang akan dilakukan Austin selanjutnya. Tapi apapun itu, Austin pasti berhasil merebut segalanya dari Alo. Austin memegang kendali penuh, dia dapat mengkambinghitamkan Julian dengan mudah.

"Apa jawabanmu, Alo?"

Alo tersentak pelan ketika Austin sudah berlutut tepat di belakangnya, melingkarkan jemarinya pada leher Alo. Jemari Austin mencekiknya pelan seolah memperjelas fakta bahwa Austin jauh lebih kuat dari Alo. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kills and Kisses (21+)Where stories live. Discover now