Lelaki itu seharusnya membunuh Alodia, bukan rela mati karenanya. Semuanya berawal sederhana: membunuh gadis itu secara langsung atau membiarkan gadis itu membunuh dirinya sendiri.
Lalu dia melihat gurat pedih dalam mata hijau itu.
485 S Roxburry .dr apartement, Beverly Hills, California,LA | 12.06 am
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pukul 00.06. Alo menghela napas. Zach sudah pergi sekitar 3 jam yang lalu dan tidak ada kemungkinan lelaki itu masih berada di depan pintu apartemen, di lobi, apalagi masih berada di dalam apartemen Alo. Gadis itu sudah terbiasa terbangun sendirian di dalam apartemen. Namun entah kenapa, dia begitu merindukan kehadiran Zach di ruangan ini bersamanya.
Alo membaringkan tubuhnya perlahan dengan kaki setengah menggantung di kasur. Kedua matanya menatap langit-langit tinggi yang kosong. Apakah Zach juga tengah memikirkannya saat ini?
Kenapa Alo semelankolis ini?
............
Alo memandang kosong semangkuk sereal di meja makan. Biasanya, Zach sudah datang untuk mengantar Alo ke kampus. Biasanya lelaki itu akan memanggul Alo seperti karung beras ketika gadis itu tertidur di sembarang tempat lalu membawa gadis itu ke bath tub dan mengguyurnya dengan shower tanpa peduli piyama basah Alo. Biasanya Zach akan menungguinya memasak buritto untuk mereka di dapur sembari menghabiskan stok kopi Alo. Biasanya....
Ah, Alo ingat hari ini akan menjadi hari yang tidak biasa.
Alo terkesiap bagun lalu bergegas bersiap untuk pergi. Kemungkinan besar, dia akan bertemu Zach hari ini. Selain itu, kelas Mrs.Diana akan dilangsungkan satu jam lagi. Kedua hal itu membuat gadis itu kembali bersemangat.
Mengabaikan semangkuk sereal yang masih utuh, gadis itu berlari keluar dari apartemennya. Memberhentikan taksi di depan apartemen kemudian duduk manis di jok belakang terasa asing bagi Alo. Seharusnya pagi ini mata Alo menangkap sosok Zach mengemudi Tesla miliknya sembari bernyanyi-nyanyi. Memandangi wajah setengah bangun tidur lelaki itu dan pipinya yang bersemu merah tiap kali jemari sinar matahari menyambut wajah lelaki itu. Ah, kenapa Alo tetap memikirkan Zach seperti ini?
Alo langsung berlari di sepanjang koridor begitu taksi itu berhenti. Perempuan itu dengan semangat menaiki tangga hingga nyaris menubruk seseorang ketika akan menaiki tangga lantai kedua.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
