Part 4-Friends Don't Kiss

1.5K 64 38
                                    

"I do love you. I wanted to live all my life with you. Now I've lost you I don't know if I can bring you back"

[Я Любю Тебя-Rauf, Faik]

____________________

485 S Roxburry .dr apartement, Beverly Hills, California,LA|04.55 pm

Alo menggulung dirinya di selimut tebalnya dengan emosi

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Alo menggulung dirinya di selimut tebalnya dengan emosi. Sudah dua hari ini Alo tidak bertemu Zach. Bukannya bertemu dengan Zach, gadis itu justru selalu bertemu dengan lelaki brengsek bernama Julian Dalton. Salahkan emosi Alo yang begitu meluap-luap hingga dia mengecap Julian sebagai pria brengsek. Dalam ego Alo, lelaki itulah penyebab kenapa Zach menjauhinya. Salah memang, tapi Alo tidak tahu harus menyalahkan siapa. Dirinya sendiri mungkin? Oh ya itu benar-benar logis. Dirinyalah yang tidak bisa mengontrol emosinya semalam sehingga mereka berakhir seperti ini. Ego gadis itu terlalu besar.

Tapi bukankah lelaki itu lebih berharga daripada egomu?

Suara dalam kepalanya menginterupsi. Alo menatap langit-langit. Otaknya memutar memorinya bersama Zach. Ketika lelaki itu terjatuh dengan konyol di tengah lapangan hanya karena membawakan tugas sekolah Alo yang tertinggal, ketika lelaki itu memilih mengajak Alo ke prom night meski banyak gadis yang memintanya, juga ketika mereka memandangi langit malam dari bukit Hollywood, dan kilasan memori indah lain.

Alo gemetar. Bagaimana jika Zach tiba-tiba meninggalkannya?

Ponsel Alo bergetar. Nada dering terdengar satu kali, suara Zach langsung menyambutnya di seberang sana. Alo langsung menghembuskan nafasnya lega.

"Hal"

"Maaf, Zach."

"Alo, kau menangis?"

Alo sadar akan suaranya yang pecah. Dia kemudian berdeham untuk membersihkan suaranya. "Aku minta maaf. Kumohon..."

"Kau mau membicarakannya denganku?"

"Datanglah, Zach."

"Aku akan ke apartemenmu."

Alo bangkit dari tempat tidurnya. Dia akan menunggu lelaki itu di depan pintu. Gadis itu duduk di lengan sofa. Dia memandangi pintu itu setiap menitnya. Jarak antara apartemennya dengan asrama kampus tidaklah jauh. Zach bisa saja tiba dalam 3 menit dengan Teslanya.

Suara pintu diketuk. Dengan semangat, Alo membuka pintu kemudian menghambur ke pelukan Zach. Dia belum pernah melakukan ini sebelumnya. Lelaki itu juga tampak terkejut.

Kills and Kisses (21+)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα