40❣️

1.1K 139 28
                                    

Anneth baru bangun sore hari. Ia duduk dan menyandarkan punggung ke kepala ranjang. Anneth bingung kenapa dia ada di kasur? Bukannya tadi ia ada di ruang televisi?

"Tadi kan lagi nangis di pelukan Deven? Kok sekarang disini? Dia dimana sekarang?" Anneth turun dari ranjangnya lalu keluar kamar, disana ia melihat Alvaro sedang bermain dan Papinya di sebelahnya.

"Loh, Papi udah pulang?" Tanya Anneth dari depan pintu kamarnya.

"Dari tadi sayang," kekeh papinya.

"Kak Anneth tidur terus sih," timpal Alvaro.

Anneth diam. Ia membalikkan badan bermaksud masuk lagi ke kamarnya, tapi terhenti karena maminya memanggil.

"Neth,"

"Iya Mi?"

"Kapan tuh oleh-olehnya kamu kasih sama temen-temen?" Tanya maminya. Anneth duduk di kursi meja makan.

"Gatau Mi, Anneth masih cape. Nanti aku juga harus kabarin mereka biar sekalian main sebelum aku berangkat ke London," Anneth berusaha menampilkan senyumannya pada sang Mami.

"Matamu kenapa? Sembab gitu," tanya mami yang pura-pura tidak tahu.

"Tadi Papi yang bawa aku ke kamar?" Anneth mengalihkan obrolan dan menghiraukan pertanyaan Maminya.

"Bukan,"

"Papi udah ngga kuat sayang gendong kamu ke kamar juga. Tadi Deven yang bawa kamu ke kamar," kekeh Papinya yang tiba-tiba muncul dan bergabung dalam obrolan.

"Loh kok Deven?"

"Lah gatau kan kamu yang disini. Tadi kita pulang dia lagi nungguin kamu sampai kita pulang baru dia pulang," sambung papinya.

"Iya tapi tadi sempet ke kamar kamu sebelum pulang,"

"Ngapain?" Anneth dibuat bingung dengan obrolan mereka. Maminya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu.

Anneth melipat bibirnya lalu ia masuk lagi ke kamarnya diam memainkan laptop dan memutar playlist lagunya.

****

Seminggu kemudian, baru Anneth pergi main dengan Joa, Zara, Kim, dan Sharon. Mereka berlima memilih nongkrong di Lucky Cat Coffee dari pada ke mall bingung mau kemana paling ujung-ujungnya makan, jadi lebih baik langsung saja nongkrong di cafe.

Anneth masuk ke cafe membawa empat totebag berisikan oleh-oleh untuk mereka. Ia tadi datang diantar oleh supir karena ya mau sama siapa lagi?

"Asik-asik yang baru pulang liburan sama doi bawa oleh-oleh banyak," sorak Zara yang sudah tidak sabar melihat oleh-olehnya.

"Ngga banyak sorry kopernya penuh guys," Anneth menyimpan totebag itu di atas meja. Mereka langsung mengambil punya mereka.

"Mantap tinggal minta sama si Depen," ujar Joa sudah mengambil handphonenya mau meminta oleh-oleh juga.

"Eeh, itu udah berdua sama dia kok," elak Anneth.

"Kaga bisa lah enak aja. Gue vc dia ya Neth?" Izin Joa.

Benar saja Joa mem-video call Deven. Agak lama Deven menjawab, tapi akhirnya di angkat.

Hallo Jo ada apaan vc?

Woii mana oleh-oleh dari liburan kemarin mana gue ngga dikasih? Anneth aja ngasih

Joa sangat bar-bar bilang ke intinya tanpa basa-basi dulu.

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Where stories live. Discover now