5❣️

2.2K 155 20
                                    

Setelah hampir 2 minggu tidak tour ke kota-kota, sekarang mereka berdua kembali performance membawakan lagu duet dan lagu single mereka ke berbagai kota di Indonesia menghibur para penonton. Tapi kali ini mereka bergabung dengan rans carnival sekaligus performance Mimpiku Menjadi Nyata.

Kota yang akan mereka datangi kali ini adalah Samarinda. Anneth dan Deven kembali bertemu dan berkumpul dengan ketiga temannya; Nashwa, Gogo, dan Raisya. Kali ini penampilan mereka berlima akan selalu bersama dengan Zara dan Betrand di hari yang sama hanya saja waktunya yang berbeda, jadi cek sound juga akan di waktu yang sama dan digeser jadi pagi hari karena mereka performance dimulai sore hari.

"Nah ini nih ciri orang sombong udah satu kota aja jarang ketemu," sindir Gogo pada Deven yang baru saja ikut bergabung dengan yang lainnya. Deven  yang tidak sadar sedang disindir santai saja, padahal dirinyalah yang dimaksud Gogo.

"Siapa sih siapa? Udah terkenal kali, Go jadi sombong," timpal Raisya yang ikut-ikutan menyindir Deven.

"Sibuk gaes maklumlah sibuk job terus keduanya sibuk bucin," sahut Nashwa dengan kekehannya sambil melirik Deven sebentar, di situ Anneth hanya mendengarkan dan ikut terkekeh saja karena pacarnya jadi bahan sindiran.

"Lagi ngomongin siapa sih kalian? Kayanya sebel banget sama orang itu," ucap Deven yang baru saja duduk di sebelah Gogo dan tepat di depannya Anneth.

"Huh iya sebel banget gila sama orang itu. Pengen ku pites-pites tapi nanti pacarnya marah gituloh, Pen," jawab Nashwa dengan wajah menahan tawa dan sedikit kesal karena Deven tidak peka dirinyalah yang sedang menjadi topik.

"Manusia mana bisa dipites, Wa, cincang aja kaya daging enak tuh jadi gulai manusia, hahahaha. Emang siapa sih pacarnya?" Deven tertawa menanggapi ucapan Nashwa. Teman-temannya menahan tawanya, Anneth bukan lagi ia sudah menutup wajahnya karena tertawa.

"Pacarnya..... Pacarnya ituloh, siapa sih? Pacarnya artis yang namanya Anneth Delliecia Nasution, tau ngga, Pen? Tak cari orangnya gituloh," ujar Raisya. Gogo, Anneth, dan Nashwa sudah tertawa terbahak-bahak sejak Raisya bilang itu. Sementara Deven sudah memelotot karena paham pembicaraan teman-temannya itu adalah dirinya sendiri.

"Heh! Itu gue gila emang. Kenapa gue yang diomongin?" Galak Deven pada teman-temannya yang masih sibuk tertawa.

"Emang siapa? Mau kita ngomongin Betrand? Jadi dia dong pacarnya Anneth?" Ucap Nashwa pelan jadi hanya mereka berlima yang mendengar. Anneth langsung melotot ke Nashwa dan memukul kaki teman di sebelahnya itu, peringatan merah tidak membicarakan itu dengan Deven.

"Uwa.... Nanti dia ngambek ih jangan gituuuuu," bisik Anneth yang geram pada Nashwa.

"Biar, biar aja ngambek hahaha kali-kali Neth," bisik Uwa pada Anneth.

"Ish susah tau ngebujuk dia kalau lagi ngambek melebihi cewek," dengus Anneth matanya sesekali melirik Deven yang sedang memerhatikannya berbisik dengan Nashwa.

"Iyalah terserah aja," ucap Deven menanggapi ucapan Nashwa tadi.

"Ngga kok bro. Jangan ngambek gitu elah... Tadi gue nyindir lo habisnya udah sama-sama di Jakarta susah kita ketemu main bareng sangking sibuknya elo," Gogo merangkul bahu Deven memberikan pengertian tantang candaan mereka tadi.

"Santai aja kali. Mabar kuy lah," ajak Deven yang sepertinya memang tidak ambil hati dengan obrolan tadi.

"Bukannya lo udah ngga main lagi pubg?" Tanya Gogo heran, karena sebelumnya ia mengajak Deven tapi cowok itu bilang sudah tidak main lagi.

"Ada, di punya Anneth," Deven menyambar handphone Anneth di atas meja tanpa meminta persetujuan yang punyanya.

"Ini pake hpku aja, aku mau game dulu bentar ya?" Deven memberikan handphone miliknya ke Anneth dan memperbolehkan menggunakan apapun semaunya, karena itu sudah kebiasaan mereka.

"Periksa Neth siapa tau ada chat sama cewek," kompor Nashwa. Bukan hanya makcomblang tapi ia juga merangkap jadi kompor diantara mereka.

"Ada lah, Mama, Kak Amel, temen-temen cewek doang biasa. Liat aja kalo ngga percaya," titah Deven. Pasalnya ia jarang chat siapapun kecuali yang sering ia chat ya, Anneth dan Mamanya. Sisanya hanya jika perlu. Sisanya juga ia hanya ada grup-grup.

Mereka bertiga memilih berfoto ria dan cerita-cerita sambil membiarkan Deven dan Gogo bermain game.

****

Hampir dua bulan mereka tour ke kota-kota mengisi acara. Sekarang tinggal dua kota lagi yang akan mereka datangi yaitu: Kediri dan Cirebon. Tidak terlalu jauh menurut mereka dari tempat mereka bekerja, Jakarta.

Sekarang mereka masih berada di kota Yogyakarta baru saja selesai tampil. Niatnya mereka akan jalan-jalan sebelum berangkat ke kota Kediri besok pagi.

"Mau beli apa? Makanan mau?" Tanya Deven yang menawari berbagai macam makanan dan barang pada Anneth saat mereka sedang keliling Malioboro malam hari.

"Ngga, gamau apa-apa," jawab Anneth sejak tadi selalu sama membuat Deven bingung karena tidak biasanya Anneth seperti ini.

"Tuh yang lain pada kulineran masa kamu engga?" Anneth diam saja terus berjalan sambil memeluk lengan Deven. Cuaca malam hari di Yogyakarta saat itu lumayan dingin.

Tiba-tiba Anneth berhenti melangkah gadis itu memegangi perutnya yang kesakitan.

"Kenapa Neth? Sakit? Kita balik lagi ke hotel aja ya?" Anneth meringis kesakitan Deven dibuat bingung, teman-temannya jauh di depan sedang membeli kulineran malam.

"Aaawwwss sa-sakittt," Anneth meremas perutnya. Semakin lama semakin sakit, Deven membantu Anneth untuk menepi dari keramaian Malioboro. Anneth menyembunyikan wajahnya di bahu Deven sambil menahan sakit, sementara Deven memberi tahu teman-temannya lewat grup kalau Anneth sedang kesakitan dan mereka tertinggal di belakang.

"Bentar Neth bentar lagi mereka kesini habis itu kita langsung ke hotel aja istirahat ya? Besok kamu kan harus ke Bandung dulu," Mengingat besok Anneth ada jadwal performance di Bandung pagi hari.

Sejak tadi Anneth sudah menangis menahan sakit pada perutnya. Tak henti-hentinya Deven menenangkan Anneth sampai akhirnya teman-temannya datang dengan napas yang ngos-ngosan karena lari menerobos keramaian Malioboro.

"Neth... Masih sakit ngga? Lo belum makan ya? Kayaknya maag lo kambuh," Anneth beralih ke Nashwa. Ia masih memegangi perutnya tapi rasa sakitnya sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Iya Anneth tumbenan ngga nafsu makan akhir-akhir ini," sahut Raisya yang mengingat dari minggu lalu tidak nafsu makan dan tidak selahap biasanya padahal kegiatan mereka sangat padat dan super sibuk justru membutuhkan energi banyak.

"Udah mendingan sekarang balik lagi ke hotel aja," ucap Gogo memotong kalimat mereka.

Mereka pun sepakat kembali ke hotel. Lebih baik istirahat karena tubuh mereka pasti lelah bolak-balik naik pesawat dan pergi dari satu kota ke kota lainnnya.

Setelah mengantar Anneth ke kamarnya, mereka juga kembali ke kamar masing-masing. Besok subuh, Anneth harus berangkat ke Bandung karena sudah ada jadwal performance di salah satu sekolah yang mengadakan pensi, selesai itu langsung terbang lagi ke Kediri karena malam harinya performance dengan keempat sahabatnya.














Tbc

Budayakan like setelah membaca yap.

Jangan jadi pembaca gelappp-_-

Secret relationship belum aku buat jadi ini dulu yang aku next hehehe

See you❣️

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Where stories live. Discover now