29❣️

1.5K 156 51
                                    

Semakin dekat dengan ujian kelulusan, Deven semakin mengurangi job karirnya. Karena Deven juga tengah mengerjakan persyaratan untuk mendaftarkan dirinya ke Harvard University dan hari ini terakhir Deven manggung yang cukup padat karena kedepannya hanya mengambil job manggung dua kali dalam satu minggunya sisanya job job ringan saja.

Selesai manggung rasanya sangat bersemangat apalagi langsung jalan sama pacar sendiri. Walaupun hari sudah malam, tak urung mereka ke mall apalagi hari terakhir Kak Amel di Jakarta.

"Iya besok aku anterin, Kakak tercinta. Kamu besok manggung siang ya yang?" Ucap Deven yang menjawab pertanyaan kakaknya lalu bertanya pada Anneth yang di sebelahnya oleh ia dirangkul.

"Iya, tapi besok aku sama mami kok bareng Kak Rifan," jawab Anneth. Ia tahu Deven akan mengantar Kak Amel dan waktunya bersamaan dengan dirinya manggung. Deven ini sekarang anti absen nganter Anneth job.

"Bohong,"

"Sttt. Serius. Udah ini aku lagi live instagram tau," omel Anneth.

"Puas diomelin," maki Kak Amel pada adiknya sendiri.

"Hai guys," sapa Deven di live Anneth. Berkali-kali ia sibuk membenarkan rambutnya itu. Deven mengabaikan kakaknya sendiri.

Mereka ini tengah menemani Kak Amel belanja katanya buat oleh-oleh teman-temannya, tapi menurut Deven lebih banyak untuk dirinya sendiri. Mustahil sih pikir Deven.

"Benerin rambut terus udah rapih udah," decak Anneth yang dari tadi memerhatikan Deven tidak henti-hentinya menyisir rambut dengan jemarinya.

"Kamu ini sirik terus ya. Mana sini lubang pipinya mana aku tusuk," Deven memainkan lesung pipi Anneth dan memamerkan di live instagram.

"Deven ih,"

"Eh wait. Ada Mickey mouse masa," Deven melihat siapa saya yang menonton live mereka ternyata ada Mackie dan Deven kelepasan bilang Mickey mouse, langsung Anneth cubit pinggangnya.

"Ah! Itu ada baju Mickey mouse maksudnya bagus banget, yang, mau beli ngga? Koleksi gitu kan lagi suka Mickey mouse kamu," Deven mengeluh sambil mengusap pinggang bekas cubitan Anneth. Ia menjauh dari live dan mendumel pada Anneth.

Anneth yang merasa bersalah langsung ikut mengusap pinggang cowok itu. Ia mengalihkan kamera handphonenya ke arah lain.

"Maaf. Habisnya kamu sih," lirih Anneth yang masih mengusap-usap pinggang Deven bekas cubitannya.

"Jahat banget. Sakit lagi, biru tuh pastinya nanti berdarah,"

"Lebay! Masa dicubit doang berdarah," Anneth malah mengganti elusannya menjadi pukulan lalu ia kembali ke live instagramnya tidak mempedulikan Deven.

Kak Amel masih asik memilih-milih sementara Anneth dan Deven asik berdua mengelilingi isi toko tersebut sambil live instagram. Gabut memang.

"She's my sweetheart," ucap Deven yang sangat jelas terdengar oleh mereka penonton live Anneth. Tidak ada angin tidak ada hujan Deven tiba-tiba membuat Anneth bingung. Cowok itu sekarang malah mengacak rambut Anneth.

"Ngomong sama siapa?" Heran Anneth membiarkan live itu berlangsung dan mendengar perbincangan mereka.

"Hah? Eum, itu sama mba-mba kasir, Neth. Cantik dia," ucap Deven ngaco.

"Kalian lagi dimana?" Deven mengalihkan dengan membaca komentar di live.

"Kita lagi di toko baju, gaes. Btw jangan lupa dengerin lagu-lagu baruku ya. Promosi dikit kan kalo promosi disini gratis," kekeh Deven. Anneth malah ikutan asik milih baju dan handphonenya di pegang oleh Deven.

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Where stories live. Discover now