4❣️

2.3K 159 23
                                    

Selesai beribadah, Anneth dan Deven langsung pergi ke PIM tentunya dengan Mama mereka yang ikut juga. Awalnya hanya mau jalan-jalan saja tapi nyatanya mereka berbelok ke barbershop karena Deven mau potong rambut. Alhasil Mama mereka memilih jalan-jalan sementara Anneth menunggu Deven sampai selesai.

Cukup lama menunggu, akhirnya selesai juga kini rambut Deven lebih tipis dan rapih, Anneth suka melihat rambut Deven setelah di potong karena lucu dari pada gondrong.

"Kamu ngga mau perawatan?" Tanya Deven yang sudah menggandeng Anneth keluar dari barbershop.

"Ngga ah males," jawab Anneth yang malah asik memerhatikan setiap toko.

"Terus sekarang mau kemana?" Tanya Deven lagi.

"Gatau bingung. Mami kemana sih?" Dari tadi Anneth mencari maminya yang entah pergi kemana bersama Mama Deven.

"Palingan juga belanja, apalagi. Kalau ngga cari diskon," kekeh Deven yang tahu tabiat ibu-ibu kalau belanja.

"Huft. Pulang aja yuk? Kita cover lagu lagi males lama-lama di mall," keluh Anneth yang sudah memasang wajah cemberutnya. Deven yang gemas mencubit pipi Anneth.

"Yaudah, aku telfon Mama dulu kita cover di apartemenku aja."

Deven mengambil handphone di saku jaketnya lalu menelfon mamanya mengatakan kalau dia dan Anneth pulang duluan mau cover lagu berdua di apartemen. Awalnya mamanya ngomel-ngomel dulu dan menceramahi 'jangan mecem-macem' dan Deven hanya menjawab dengan candaannya 'satu macem aja, Ma, cuman cover lagu'

Mereka berdua ke apartemen naik taxi online karena sebelumnya mereka berempat juga pergi ke gereja dengan taxi. Sampai di apartemen mereka masuk, untungnya kunci apartemen ada di Deven jadi mereka bisa masuk.

Deven melepas jaketnya dan menyisakan kaos pendek berwarna biru dongker-nya. Ia duduk di sofa sambil memangku gitar yang ia ambil dari pojok ruangan.

"Mau cover lagu apaa?" Tanya Deven pada Anneth yang sedang mencari sesuatu di handphonenya.

"Bentar, aku lupa judulnya aku cari dulu," ucap Anneth. Deven mengangguk sambil memetik senar gitarnya asal.

"Nah, ini Photograph-Ed Sheeran. Tau kunci gitarnya?" Ujar Anneth yang kini menatap Deven di sebelahnya. Cowok itu menggeleng lalu merebut handphone Anneth mencari kunci gitar lagu yang Anneth sebutkan tadi lalu mencobanya.

"Ini lagu lama ya... Pernah denger sih," ucap Deven setelah mencobanya dengan gitar. Anneth mengangguk mantap.

"Ah, baru liat nih liriknya pantes pengen cover, orang tentang LDR. hahaha. Mau kemana sih? Mau ya LDR-an lagi?" Ledek Deven pada Anneth saat dirinya menilik arti lagu tersebut.

"Ih bukan! Pengen aja Depen..." Anneth paling tidak suka jika membahas tentang LDR diantara mereka. Maka Anneth akan marah-marah tidak jelas.

"Nih denger lirik yang ini. When I'm away, I will remember how you kissed me. Maksudnya inget waktu aku cium kamu depan apartemen? Cieeee." Deven tidak habis-habisnya meledek dan menggoda Anneth karena lirik lagu itu.

"Ih! No comment! Cepetan!" Anneth memukul bahu Deven yang masih saja tertawa padahal wajah Anneth sudah sebal sejak tadi.

"Iya-iya sayang sebentar, hahaha."

"Eh, mau pake apa rekamnya? Kamera or handphone?" Tanya Deven kini yang sudah menghentikan tawanya karena ditatap sinis oleh Anneth.

"Pake kameramu aja, sana ambil," Anneth menyuruh Deven untuk membawa tripod dan kameranya supaya diam dan merekam mereka dengan baik.

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Where stories live. Discover now