Pengumuman Di Lapangan

26 4 2
                                    

Why can't i hate you?
●Ilana

Cowok dengan jas putih berlambang SMA Genesis itu baru saja keluar dari LAB.

Akhir-akhir ini Lingga tampak berbeda, dia tidak banyak menyuruh Ilana melakukan hal-hal menyebalkan seperti biasa, entah karena Lingga berpikir Ilana masih sakit atau memang Lingga sedang dalam mode senggol bacok sehingga membuat cowok itu tidak ingin banyak bicara.

Ilana juga mendengar bahwa cowok itu kemarin sempat berkelahi dengan preman jalan bersama anak NEMESIS yang lain dan malam itu Lingga sempat ke rumah Ilana untuk sekedar bertanya apa cewek itu baik-baik saja.

Lihat kan? Lingga emang aneh dan Ilana juga bingung namun tak ingin terlalu ambil pusing.

Melihat Lingga yang tengah berjalan kearahnya membuat Ilana yang kebetulan sedang duduk di bangku depan Perpustakaan langsung berdiri,

"Kenapa disini?" Tanya Lingga lebih dulu dan Ilana sudah tersenyum sebentar sebelum cewek berambut panjang yang diikat sebagian itu berkata,

"Mau cari masalah."

Tatapan Lingga langsung berubah dan cowok itu seolah berkata, balik gak ke habitat lo?

Namun Ilana sudah menggeleng dan berkata, "Gue ijin sakit dua hari, dan karena udah sembuh gue bakalan balas dendam."

Ilana masih meradang soal kasus dia di kunci dalam gudang sekolah, Ilana tau kalau yang menjebaknya itu Wenda berkat bantuan anak Nemesis yang tiba-tiba memasukan Ilana ke dalam grup chat mereka kemudian Pam mengatakan bahwa rekaman Cctv sekolah yang menunjukkan bahwa Wenda mengunci Ilana.

Ilana tidak akan diam, dia akan membalas cewek itu.

"Gak usah bikin ribet, balik ke kelas lo." Lingga akhirnya kembali bersuara setelah cowok itu terdiam sejenak menatap ekspresi berapi-api Ilana,

"Ih, dibilang nggak mau. Minggir ah," Usir Ilana sudah mau lewat dan dengan tatapan datarnya Lingga menunjuk jalan di samping kiri dan kanan-nya.

"Lo bisa lewat sini, dan sini." Tunjuk Lingga kearah ruang di sampingnya yang masih lebar itu dan Ilana sudah mendelik sebal sebelum dia berjalan dengan kaki yang dihentak keras.

Sebelum Ilana makin menjauh Lingga masih sempatnya teriak,

"Pulang sekolah, lapangan basket."

Ilana sontak menoleh dan melotot tidak percaya atas perintah Lingga setelah dua hari dia ijin dan cowok itu tidak menyuruhnya,

Ilana sudah akan pura-pura memasang wajah kesakitan namun Lingga sudah berjalan tanpa peduli ekspresi memelas Ilana kemudian tak lama setelah itu Pam, Dave, Shaka, dan Fang baru keluar dari dalam LAB.

"Loh, Ilana?" Fang yang pertama menyadari kehadiran Ilana sudah menatap cewek itu dan Ilana kini langsung tersenyum cerah kepada mereka,

Melihat Ilana tersenyum hanya membuat para cowok itu merasa gejolak ingin menculik Ilana.

"Hai! Tumben kalian belajar." Ujar Ilana terkekeh melihat semua teman Lingga tampak kompak belajar padahal biasanya mereka bolos bahkan mengikuti pelajaran tertentu saja masih dengan wajah ogah-ogahan.

"Kaget banget lo kayak liat Niki Minaj naik haji." Pamungkas yang memang sejak awal terpaksa masuk LAB biologi sebab tidak memiliki teman bolos menjawab Ilana dengan jutek,

Ilana menatap Pamungkas jengah kemudian berkata, "Kok bisa sih?"

"Udah mau ujian kenaikan kelas Na, Lingga udah ngajak belajar ya mau nggak mau kita musti belajar, dia nggak mungkin biarin anak NEMESIS sampe ada yang gak naik kelas jadi sebagai ketua kami dia harus buat contoh yang baik dan bener." Jawab Fang dengan lancar jaya tanpa menghiraukan tatapan Shaka seolah menyuruh cowok itu menutup mulut dan tidak banyak bercerita soal Lingga kepada Ilana,

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Jul 21, 2020 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

LINGGADär berättelser lever. Upptäck nu