Malam Hari

26 6 2
                                    


Anggota Nemesis tengah berkumpul di markas besar belakang sekolah saat ini.

Mereka sedang menyusun strategi untuk melawan SMA Atlas. Kemarin Lingga mendapat kabar bawa Hari, salah satu anggota Nemesis di hajar oleh pelajar SMA Atlas dan hari ini setelah mengirimkan pesan untuk orang yang memukul Hari, semua anggota Nemesis sudah berkumpul untuk melancarkan aksi balas dendam,

"Gue bener-bener bakalan balas tuh orang, berani banget dia main keroyok di kandang sendiri." Marah Tomi, sahabat baik Hari yang sudah memukul meja. Sejak berita Hari masuk rumah sakit didengarnya Tomi sangat marah dan tidak sabar untuk pergi mencari orang yang berani menghajar sahabatnya itu,

"Tapi kita juga harus hati-hati, kalian udah tau kan gimana gilanya anak Atlas kalau berantem?" Dave menatap mereka dengan tatapan penuh arti.

Geng dari SMA Atlas dipimpin oleh Kevin dan selama mereka terlibat masalah dengan Kevin pasti cowok itu selalu berkelahi dengan bantuan, dia tidak bisa memegang janjinya untuk melawan dengan tangan kosong.

"Nggak! Kali ini gak bakal gue biarin mereka berulah lagi. Gue bakalan bunuh si Kevin," Tomi yang kebetulan berada di samping Fang pun lantas mendapat senggolan dari Fang agar cowok itu tidak mengganggu Lingga yang tengah berpikir,

"Jangan langsung keluar semua, Kevin juga nggak mungkin langsung bawa semua pasukannya. Palingan dia bakalan umpan kita jadi kita harus hati-hati, berusaha untuk terlihat berbaur dengan sekitar sampai gue kode untuk maju baru maju, ngerti?"

Lingga pun membuka suara dan semua anggota disitu sudah mengangguk mengerti,

"Jangan lengah, saling perhatikan satu dan yang lain. Kalau nggak mampu cukup kabur dan dari sekarang pikir ulang kalian mau ikut apa enggak? Yang nggak mau, gapapa. Tolong jaga markas aja udah cukup."

Semua orang disitu sudah menggeleng kompak dan mulai mengambil kunci motor masing-masing.

Tujuan mereka adalah lapangan kosong dekat bandara dan tempat itu sering menjadi tempat tawuran favorit member Nemesis.

Lingga yang berada di paling belakang sengaja membiarkan anggota Nemesis yang lain keluar duluan dan sebelum Lingga mengambil kunci motornya cowok itu menyempatkan diri untuk melihat ponselnya sekedar memastikan tidak ada pesan dari orang rumah kemudian Lingga segera menonaktifkan ponselnya.

"Jangan gegabah, biarin gue maju duluan sampe sana!" Seru Lingga yang sudah ikut keluar dan cowok itu pun langsung menancapkan kunci ke motornya sehingga motor besar miliknya sudah melaju kencang diikuti motor para member Nemesis yang lain.

Angin malam pun tidak terasa dingin justru sukses membuat semangat para pemuda-pemuda Nemesis itu membara.

Hampir dua puluh menit kemudian mereka tiba di Lapangan kawasan *biasanya dipanggil begitu oleh member Nemesis.

Lingga turun duluan dan melihat kondisi lapangan yang masih kosong sukses membuat cowok itu melepas helm fullface-nya dan menatap Dave,

"Dia chat lo?" Tanya Lingga tanpa basa-basi dan langsung membuat Dave merogoh saku celana-nya untuk melihat apakah ada pesan dari orang yang dimaksud Lingga.

"Shit!" Dave menggeram marah membaca pesan baru dari Kevin untuk mereka,

Kevintol: gimana kalau ubah lokasi? Datang aja ke markas kita. Gue menunggu dengan senang hati, salam untuk boss lembek lo pada!
Salam,
Nezrik

Lingga cepat meraih ponsel Dave kemudian cowok itu mengangguk mantap dan kali ini senyum miring di wajah Lingga sukses membuat semua anggota Nemesis diam tanpa suara,

LINGGAWhere stories live. Discover now