Kesialan

25 6 3
                                    

Segalanya terasa biasa saja hingga kau kembali datang dan membuatku menggenggam harapan baru.
●Lingga

Empat pemuda itu tengah duduk santai di warung belakang sekolah.

Lingga, Pam, Fang dan Shaka sedang mabar sedangkan Dave tengah berada di kelasnya dan belajar.

Dari mereka berlima memang Dave adalah anak yang punya niat sekolah, dia juga cukup ambisius dan senang memecahkan soal hitungan, namun tetap saja Lingga lebih pintar walaupun dia sering bolos tetapi sudah tidak bisa disangkal lagi kalau keturunan Lingga semuanya adalah orang-orang pintar dan sukses.

"Lo sembunyi biar gue umpan lawan," Fang menyenggol lutut Pam dengan lututnya kemudian mereka berdua saling bersekongkol untuk membunuh satu lawan.

Shaka yang juga sibuk mengejar lawannya di game itu akhirnya berceletuk, "Lu berdua cuma lawan satu orang aja ribetnya bukan main,"

Pam mendengus dan tiba-tiba gerakan tangan cowok itu menjadi cepat dan yaps, Pam berhasil membunuh lawannya di game itu.

"Anjir Pam, gue yang habisin darahnya itu!" Fang tidak terima dengan tindakan kotor Pam yang seenaknya masuk saat tinggal sedikit lagi Fang akan membunuh lawannya,

"Ya itu urusan lo! Makanya bre, buat apa berjuang keras kalau pada akhirnya orang lain yang dapetin hasil usaha lo?" Pam terkekeh sombong sambil menaikkan kakinya keatas kursi dan kembali sibuk mencari lawan sedangkan Fang sudah mendelik tidak suka mendengar ucapan sok puitis dari cowok ikal itu.

Tiba-tiba Dave muncul dengan wajah kusutnya dan langsung duduk ditengah Fang dan Pam hingga membuat kedua cowok itu berseru kesal.

"WOI SETAN!"

"ANJIR!"

Game selesai. Untungnya Shaka dan Lingga berhasil membuat tim mereka menang dan benar saja Lingga mau di dunia nyata ataupun game selalu mendapatkan VIP!

"Gara-gara lo bacot mulu gue nggak dapet VIP!" Pam meruntuk kesal kepada Fang yang sudah tersenyum bangga sambil melihat grafik kemenangan tim mereka,

"Lo aja yang noob," Shaka membela Fang dan Pam otomatis mendengus tidak terima.

"Game ini yang nggak jelas." Pam kembali mecari alasan dan baru saja Fang akan menyambarnya namun suara datar Lingga lebih dulu menjawab Pam,

"Salahin otak lo yang nggak jelas." Ujar Lingga sukses membuat Pam melotot sebal sedangkan Dave, Fang dan Shaka sudah terbahak hingga hampir menangis di tempatnya.

"Udah abis belajar?" Tanya Lingga kepada Dave yang masih tertawa sambil memegang perutnya akibat ucapan Lingga untuk Pam tadi,

Dengan senyum tertahan Dave menjawab, "Udah, ini jam istirahat."

"Yaudah, ayo masuk." Fang mengajak dan seperti biasa kelima cowok itu pamit kepada mas Hendru sang pemilik warung untuk masuk ke sekolah.

Beginilah kebiasaan 5 aset Nemesis ketika bolos, mereka akan menghabiskan waktu bermain di warung belakang sekolah dan pada saat istirahat maka mereka akan masuk ke sekolah untuk sekedar nongkrong di kantin.

"Tadi gue liat cewe itu," ungkap Dave berhasil mengundang tatapan penasaran Pamungkas dan benar saja kini cowok yang tengah menggoda adik kelas di sekitar mereka itu sukses menatap Dave dan bertanya, "Cewek siapa?"

LINGGAWhere stories live. Discover now