Pengagum Rahasia

25 6 1
                                    


Bel pulang sekolah sudah berbunyi panjang dan di tengah kerumunan yang ada, Ilana tengah berjalan bersama Pelita menuju loker mereka,

Ilana ingin menyimpan buku-buku miliknya sedangkan Pelita ingin menemani Ilana.

"Besok kita bakalan kerja tugas kan?" Tanya Pelita yang sudah menatap Ilana dari samping,

Pelita segera menyandarkan tubuhnya di loker samping Ilana agar dia bisa melihat Ilana yang kini sudah memasukkan buku ke dalam loker.

"Iya, besok aja. Lo bisa nggak sih pake lo-gue aja? Gue kelihatan jahat banget kalau ngomong sama lo." Ilana selalu tidak bisa merubah gaya bicaranya dan makin ke sini Pelita sudah mulai terbiasa,

"Nggak, lagian apa salahnya sih pake aku-kamu? Kamu bebas kok ngomong sama aku pake lo-gue."

"Masalahnya gue nggak suka, kesannya gue asik lo malah kaku." Ilana sudah mendesah jengah dan akan menutup lokernya namun secarik kertas yang jatuh dari lokernya membuat gadis itu berjongkok untuk mengambil kertas itu,

"Apaan nih?" Ilana berdiri dan membolak balik kertas kecil itu sedangkan Pelita sudah mendekat dan tersenyum gemas di tempatnya.

"Kamu punya secret admirer Ilana, wahh"

Ilana lantas mendelik dan memberikan kertas itu kepada Pelita,

Padahal tulisannya cuma To You, tapi Pelita sudah bertingkah heboh sedangkan Ilana mulai berpikir, apakah orang yang memberikan surat ini gagal menulis surat cinta dan berakhir di lokernya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Padahal tulisannya cuma To You, tapi Pelita sudah bertingkah heboh sedangkan Ilana mulai berpikir, apakah orang yang memberikan surat ini gagal menulis surat cinta dan berakhir di lokernya?

Ah, ada-ada saja, Ilana datang ke SMA Genesis bukannya menjalani hidup normal layaknya anak SMA biasa tetapi harus menghadapi banyak rintangan!

Ilana mendengus dan menarik kertas itu dari tangan Pelita kemudian Ilana kembali menaruh kertas itu di dalam lokernya, "Orang gak jelas yang buat surat kayak gini." Gumam Ilana langsung pergi dari situ diikuti Pelita yang sudah tersenyum menggoda,

"Ilanaaaaaa itu tuh sweet banget, emang sih cuma to you tapi kan itu bisa memiliki banyak makna." Pelita menaikan kedua alisnya dan Ilana sudah menggeleng sembari tertawa kaku,

"Apaan, mana ada orang tulis surat isinya cuma to you. Lawak lu,"

Namun yang Pelita bayangkan tentu berbeda dan Pelita yakin besok akan ada kalimat baru di surat itu,

"Lihat aja, pasti besok kalimat di surat itu akan bertambah."

Ilana lantas berhenti dan kini cewek itu sudah mengernyit, lama-lama Ilana penasaran juga namun dia takut karena ini pertama kali Ilana mendapatkan surat seperti itu,

"Tau darimana sih?"

"Feeling, percaya sama aku Na. Dia itu pengagum rahasia kamu, ahhh aku iri." Pelita sudah memegang dada dengan ekspresi dramatis sedangkan Ilana sudah bergidik ngeri di tempatnya.

LINGGAWhere stories live. Discover now