EPILOG

5.3K 414 188
                                    

Jangan lupa VOTE sebelum membaca^^

***

Beberapa tahun kemudian...

Seorang pria membuka pintu cafe, masuk ke dalam cafe lalu memilih duduk di sudut cafe dekat dengan jendela.

Seorang pelayan datang menawarkan berbagai menu yang mereka miliki.

"Permisi, Kak. Mau pesan apa?" tanya pelayan tersebut. Lalu mengeluarkan buku menu yang ada di tangannya, "kita baru aja launching minuman terbaru nih, Kak. Dalgona coffe. Masih promo." ucapnya menarik minat pembeli.

"Ice coffe aja."

"Oke. Ada tambahan lain?"

"Nggak ada." katanya malas, lalu mengambil uang berwarna biru dari dompetnya dan memberikannya kepada sang pelayan, "nih, Mbak. Saya bayar sekarang aja. Males ke kasirnya."

"Oh, iya. Pesanannya ditunggu ya, Kak."

"Iya."

Pria tersebut mengedarkan pandangannya. Memperhatikan isi ruangan cafe yang tampak sudah berubah desain setelah lama ia tidak berkunjung.

Satu persatu memori lama mulai kembali tersusun di benaknya. Cafe ini, adalah cafe bersejarah baginya. Tempatnya menjalin kasih dengan seseorang yang telah pergi dari bumi.

Sekaligus tempat penyesalan karena telah mengakhiri hubungannya karena suatu kesalahan pahaman.

Semenjak kepergian gadisnya beberapa tahun yang lalu, ia jadi lebih banyak menyendiri. Lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengeluarkan air mata yang tak akan pernah usai entah sampai kapan.

Rexa menatap ke arah jendela luar cafe dengan jengah. Menghembuskan napasnya perlahan berusaha untuk melupakan namun sangat menyulitkan. Dia memang belum mengikhlaskan kepergian Keysha walaupun waktu terus berjalan mengikis jarak kenangan diantara mereka berdua.

Sebenarnya, Rexa masih tidak percaya dengan takdir yang menimpanya. Matanya memang menyaksikan kepergian Keysha, namun hatinya berkata lain. Seolah ada konflik batin terhadap dirinya dan Keysha.

Rexa merasa... Keysha masih hidup. Namun sepertinya hal itu tidak mungkin mengingat nama Keysha telah terpampang jelas di atas batu nisan.

"Kangen kamu, Key." lirih Rexa sendu.

"Maaf mengganggu, Kak. Ini pesanannya." ujar sang pelayan menaruh segelas ice coffe di atas meja Rexa.

"Iya, makasih."

Rexa mengaduk-aduk ice coffe-nya lalu meneguknya.

"Kalau kamu ada di sini. Pasti kamu bakal pesan pisang crispy, Key." ucap Rexa tak tahu kepada siapa.

Gesekkan pintu terdengar. Seorang gadis berkacamata hitam memasuki cafe mendekati tempat pemesanan.

"Pisang crispy rasa cokelat satu box ya, Mbak."

"Makan di sini atau mau bawa pulang, Kak?"

"Makan di sini aja."

"Oke, silakan duduk dulu ya Kak, sembari menunggu pesanan tiba."

Rexa menoleh, mencari sumber suara saat indra pendengarannya mendengar kata "pisang". Ia melihat seorang gadis berkacamata hitam yang mengenakan dress selutut berwarna gelap di sana. Rambut panjangnya tergerai indah dengan bandana yang mengapit helaian rambutnya.

Tetapi, Rexa tidak bisa melihat siapa sosok tersebut dengan jelas karena kacamata yang menutupi kedua mata gadis itu.

Rexa mengamatinya dari kejauhan. Gadis itu berjalan pelan, memilih duduk di kursi paling belakang cafe.

My Absurd Boyfriend (SELESAI✔️) #Wattys2020Where stories live. Discover now