31. Rindu

3.3K 319 40
                                    

Jangan lupa VOTE sebelum membaca^^

***

Hari-hari yang Keysha lalui terasa sepi. Hari-hari yang dulunya penuh dengan candaan sudah tidak bisa dirasakannya tiga hari ini.

Ya, Rexa belum bisa bersekolah kembali. Cowok itu masih tak enak badan karena kejadian yang lalu. Maklum saja, Rexa mendapatkan beberapa pukulan bahkan sampai muntah darah dari mantan Keysha.

Kejadian tiga hari yang lalu benar-benar membuat Keysha trauma dengan mantannya. Valen, seseorang yang dulu Keysha pikir adalah segalanya yang akan melindunginya setiap saat kini malah ingin merusaknya.

Sedangkan Rexa, seseorang yang Keysha anggap cowok playboy yang menyebalkan kini malah menyelamatkannya.

Keysha terlalu bodoh untuk memilih. Ia tidak mempedulikan perasaannya. Yang ia pikirkan hanyalah gengsinya semata.

"Keysha kamu lagi ngelamunin apa?" tanya Pleura kepada Keysha tetapi Keysha tidak merespon.

"..."

"Udah Sha, kejadian kemarin nggak usah dipikirin lagi. Kan udah selesai, mantan kamu juga udah dapat balasan yang setimpal kan?" kata Pleura menenangkan.

Hening.

"Key?"

"Sha?"

Masih hening.

Keysha melamun. Entah apa yang dia lamunkan. Pleura tak mengetahuinya. Sebuah ide terlintas di dalam benaknya. Pleura punya ide. Ia akan menjahili Keysha.

Pleura menaruh botol air mineral yang sudah kosong di lantai. Tanpa sepengetahuan Keysha, Pleura langsung menginjak botol itu dengan kuat menimbulkan suara besar yang mirip seperti ledakan bom.

Dorrrrr!

"E—kaget, e—kaget." ucap Keysha latah.

Ia terkejut mendengar suara tersebut. Bukan hanya Keysha, para penghuni kantin yang lain juga sama terkejutnya. Mereka mengira itu adalah suara bom nuklir dari atas genting, tapi ternyata anggapan mereka salah. Suara itu berasal dari botol air  mineral kosong yang diinjak oleh Pleura.

Dasar Pleura, polos-polos ngeselin!

Keysha tersenyum pasrah saat melihat Pleura sedang cekikikan di sampingnya. Enak sekali anak itu tertawa di atas penderitaan orang lain.

"Kamu bisa latah juga ya rupanya." Pleura terkekeh. Dia ngakak so hard.

"Bagus, Ra. Bagus. Lanjutkan." ucap Keysha sembari bertepuk tangan.

"Oke, lanjutkan." Pleura bersiap menginjak botol itu kembali, tetapi niatnya gagal karena Keysha menatapnya sinis.

"Lo mau gue gorok, Ra?"

"Nggak."

"Mau gue jejelin pentol puyuh?"

"Mau!"

"Beli!"

"Di mana?"

"Rexa."  tanpa sadar Keysha menyebut nama Rexa.

"Cie lagi mikirin Kak Rexa ya?" goda Pleura.

"Ih, apaan? Nggak." elak Keysha tersadarkan.

"Halah, barusan tadi ngomong."

"Bukan gue sumpah."

"Orang bohong pantatnya bolong!"

"Astaghfirullah. Nggak mau!"

My Absurd Boyfriend (SELESAI✔️) #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang