58. Foto copy

1.9K 277 13
                                    

Maaf ya updatenya hari ini, semalem aku ketiduran🤣
Sesuai janji aku ke kalian ini double update for 50 komen😎

Jangan lupa VOTE sebelum membaca^^

***

Jovanca turun dari mobilnya. Mengambil beberapa berkas di dalam tas ranselnya.

Dia melangkahkan kakinya menuju tempat foto kopi yang sudah menjadi tempat rutinitasnya untuk menyalin berkas-berkas kuliah.

Jovanca berkuliah di sebuah kampus swasta yang berada di Jakarta. Sekarang ini tengah memasuki semester dua.

Kesibukan mulai menerpa dirinya. Segala bentuk deadline, ujian hidup, sudah menjadi makanannya sehari-hari.

Dulu, Jovanca pikir semakin kita dewasa tandanya semakin kita bahagia. Bisa merasakan cinta, persahabatan, dan memikirkan masa depan yang indah.

Namun kenyataannya, kehidupan dunia tidak semudah itu. Banyak lika-liku hidup yang harus dijalani untuk mencapai kebahagiaan yang kita impikan.

Jatuh, bangkit, telah ia lewati. Patah hati karena cinta sudah ia singgahi.

Dari Zion, Jovanca belajar arti kesabaran yang sesungguhnya. Ia belajar bahwa apa yang kita sukai tidak semuanya bisa digapai.

Ada kalanya kita harus menahan diri untuk tidak berterus terang. Sabar adalah kunci dari semuanya.

Memendam perasaan sendiri memang menyakitkan, tapi setidaknya hal itu lebih baik dibandingkan menyatakan. Hati manusia berbeda-beda dan kita tidak bisa menghakiminya.

"Bang Agus, foto kopi kayak biasa. Jilid warna biru ya." ucap Jovanca kepada kepada karyawan foto kopian.

Bahkan sangking seringnya ia berkunjung ke foto kopian, Jovanca sudah kenal akrab dengan karyawan foto kopi di sana. Bang Agus juga sudah tak asing lagi dengan pesanan Jovanca.

"Tunggu ya, Jo."

"Jangan lama-lama Bang, nunggu itu nggak enak."

"Iya, Jo. Janji deh nggak lama, gue jilid makalah ini dulu."

"Jangan berjanji kalau akhirnya mengingkari." kata Jovanca puitis.

"Ngapain juga mengingkari. Kalo gue mengingkari ya gue dipecat lah dari kerjaan gue. Aneh lo."

"Canda, elah! Tegang amat hidup lo kayak angka satu."

"Lagi jadi sad girl, lo?"

"Kagak lah."

"Hei, Agus! Kerjakan dulu itu makalah Mbak ini, kok malah ngobrol!" tegur salah satu karyawan lain.

"Eh? Iya, Bang. Sorry, ini gue lagi nanggepin si sad girl dulu."

"Mana ada sad girl! Gue mah strong girl kali!" sela Jovanca sembari tertawa. Ia sangat pandai menyembunyikan luka.

"Kak, foto kopi sepuluh lembar ya." ujar seorang gadis berambut kecoklatan. Di sampingnya ada gadis lain yang mengikutinya.

My Absurd Boyfriend (SELESAI✔️) #Wattys2020Where stories live. Discover now