Chapter 42

121 24 34
                                    

Bukan Firaun
Chapter 42

Hala jadi bingung kenapa suaminya gak mau nengok?

"Bang Akmal?" Hala sekali lagi memanggil, tetap tidak ada respon.

"Bu, sini tak jelasin kenapa suaminya belum dilepas." Polisi itu memanggil. Dia polisi muda yang biasa jaga di situ sehari-hari.

Sambil melirik suaminya, Hala duduk di kursi yang ditunjuk.

"Jagi gini Bu, iya benar, laporan sudah ditarik untuk kasus penculikan. Tapi lalu ada yang melaporkan kasus baru yaitu pemalsuan dokumen kependudukan. Suami ibu sudah mengakuinya. Ini tanggal sidang kalau sekiranya Ibu mau datang, boleh!" Pak Polisi muda itu menjelaskan.

"Astaghfirullah, siapa yang ngaduin, Pak?" tanya Hala.

"Di sini, Muhammad Hasani namanya." Pak Polisi membacakan surat laporan.

Kuping Yaro goyang dikit.

"Lho saya kenal sama orang ini. Dia emang rese orangnya. Batalin aja, Pak! Bisa kan?" pinta Hala polos membuat semua yang ada di situ pingin nakol.

"Ya gak bisa dong, Bu! Karena ini sifatnya pidana bukan perdata. Apalagi suami ibu sudah mengakuinya."

"Ya Allah, Pak! Tibang kartu-kartu doang. Suami saya kan yatim piatu. Tinggalnya di panti asuhan. Dia kurang ngerti caranya bikin KTP."

Yaro kupingnya mulai keangkat.

"Bu, lihat nih barang buktinya. Ada tiga dokumen yang dipalsukan. Oh iya berarti surat nikah Ibu juga jadi gak berlaku nih. Karena dibuat dengan KTP dan KK palsu. Belum lagi kita juga perlu tahu siapa pembuat dokumen ini, supaya bisa ditangkap."

"Ya udah tangkap aja pembuatnya. Jangan suami saya! Nanti saya ajarin bikin KTP gimana. Yang ini tolong maafin aja, Pak!" Hala tetap merasa malsuin KTP itu perkara remeh temeh.

"Kudu nyogok, Bu! Ngomongnya sana diem-diem!" Ada yang teriak dari dalam sel. Yaro langsung menoleh marah ke yang ngomong.

"Ooh gitu? Aduh, kudu nyogok ya? Emang bisa begitu, Pak?" tanya Hala terus terang.

"Gak bisa lah, Bu! Nanti saya dipecat." jawab Pak Polisi gemes.

"Kalo ketahuan." Ada lagi yang nyeletuk.

Hala mengambil hape-nya dan mengetikkan sesuatu lalu menunjukkannya ke Pak Polisi.

Polisi muda itu menatap tulisan di hape lalu menggelengkan kepalanya.

"Kurang gede, Bu angkanya!" Ada yang teriak lagi.

Yaro sekarang menoleh ke arah istrinya. Dilihatnya Hala lagi menunjukkan sesuatu di hape-nya.

"HALA! Berhenti!" Yaro berlari ke jeruji.

Hala sekarang gak mau nengok dan terus menunjukkan hape-nya. Pak Polisi geleng-geleng kepala lagi.

"Hala! Ana gak mau keluar dari sini! Ana mau di penjara aja!" Yaro teriak.

Semua tahanan melongo. Sebagian langsung menyimpulkan kalo Hala itu pasti jelek banget sampe suaminya mendingan di penjara.

Hala bangkit dari kursinya dan berjalan cepat mendekat ke suaminya. Dipegang baju suaminya biar gak lari.

"Jelasin ke saya apa yang terjadi? Kenapa bisa ada nama Hasani di kertas laporan itu?"

"Kenapa anti gak cerita kalau nama lengkap dia Muhammad Hasani?" Yaro malah out of topic.

"Kenapa kamu tidak mau menengok ketika saya panggil? Ada apa, Bang?"

Bukan FiraunWhere stories live. Discover now