Enam Puluh Lima (end)

38.7K 1.6K 40
                                    

Jangan lupa VOTE, KOMEN, dan SHARE 😊
.
.
.
HAPPY READING

Sudah tiga hari Nara dirawat dirumah sakit. Kondisi nya sudah berangsur-angsur membaik. Dia mulai bisa menerima kehadiran teman-temannya tanpa harus menangis juga berteriak histeris.

Sedangkan Maura, sudah diperbolehkan pulang karena kondisi nya sudah sangat baik.

Mereka semua bersyukur terutama Arka. Nara nya sudah kembali menjadi gadis nya yang manja dan bawel.

Seperti saat ini, Nara sedang bermanja-manja terhadap Arka. Arka si malah senang, bocil nya sudah kembali merecokinya.

"Kak" panggil Nara sambil memainkan jari-jari tangan Arka yang berada dipangkuannya. Sedangkan Arka sendiri duduk kursi samping brankar Nara.

"Kenapa?" tanya Arka.

"Jalan-jalan keluar yuk" ajak Nara dengan mengeluarkan puppy eyes nya.

"Ayo" kali ini Arka menyetujui, dia tahu bahwa Nara benar-benar sudah bosan tiga hari ini berada didalam ruangan yang menurut Arka saja sangat menyebalkan.

Nara turun dibantu Arka, "Mau pake kursi roda aja?" tanya Arka.

"Ngga mau, mau nya jalan" jawab Nara.

Arka mengangguk, tangan kanannya merangkul bahu Nara sambil membawa botol infus milik Nara, sedangkan tangan kiri Nara memeluk pinggang Arka erat.

"Ke taman aja ya, jangan jauh-jauh" kata Arka.

Nara mengangguk, "Kemana aja asal ngga dikamar terus" jawabnya.

Mereka pun sampai ditaman rumah sakit. Dan mereka berdua langsung duduk disebuah kursi yang ada dibawah pohon rindang.

Suasana taman lumayan ramai, angin pun berembus dengan pelan membuat rambut Nara yang tergerai berterbangan menutupi wajah cantiknya.

Arka yang melihat itu langsung mengambil sesuatu yang berada disaku celana nya. Ternyata sebuah karet gelang.

"Pegang dulu dong" suruh Arka sambil menyerahkan botol infus Nara.

"Mau ngapain?" tanya Nara.

"Madep belakang dong" pinta Arka.

Nara menurut kemudian duduk membelakangi Arka. Arka dengan telaten mengumpulkan rambut Nara menjadi satu, kemudian mengikatnya menggunakan karet gelang yang tadi dia ambil disaknya.

"Selesai" kata Arka saat telah selesai mengikat rambut Nara. Lalu kembali mengambil alih botol infus Nara.

"Kan cantik" kata Arka lagi.

Pipi Nara memerah mendengar itu, "Ih gombal" kata Nara sambil memukul lengan Arka.

"Bukan gombal, itu kenyataan" kata Arka.

Nara tersenyum, mengedarkan pandangan nya ke sekeliling taman. Lalu matanya terfokus pada satu objek. Arka yang mengikuti arah pandang Nara.

Matanya membulat, saat tahu apa yang Nara lihat. Dengan gerakan cepat, Arka menutup mata Nara menggunakan tangannya.

"Ih apaan si lepas deh" kesal Nara.

Arka menarik tubuh Nara agar menghadap kearahnya, setelah itu menyingkirkan tangannya dari mata Nara.

"Jangan diliat, masih kecil" kata Arka.

Ingim tahu apa yang tadi Nara lihat? Jawabannya, orang yang sedang berciuman. Itu sebabnya Aria menutup mata Nara, karena Nara nya masih kecil.

"Enak aja masih kecil. Aku udah besar" kesal Nara.

"Oh iya lupa, kan udah pernah ciuman ya" goda Arka.

"Ciuman sama yang mana?" tanya Arka. Karena dia dicium bukan hanya oleh Arka. Tapi juga oleh anak buah Ferry tapi itu pun atas dasar paksaan.
"Ya sama gue lah, enak aja sama anak buah nya Ferry. Itu mah lupain aja, anggap mimpi buruk dan gak pernah terjadi" kesal Arka.

"Lagian pasti ciuman dari gue yang paling berkesan, iya kan?" tanya Arka sambil menaik turunkan alisnya.

Seketika pipi Nara kembali memerah saat dimana dia berciuman dengan Arka tempo lalu.

"Jangan di ingetin, malu kan jadinya" kesal Nara.

"Mau lagi?" tanya Arka.

"Eh ngga" jawab Nara gelagapan.

Arka tertawa, kemudian menarik Nara kedalam dekapannya. Memeluknya erat seakan tidak ingin Nara pergi. Mengelus rambut Nara dengan penuh kasih sayang.

"Mau pulang kerumah" kata Nara tiba-tiba.

"Iya nanti kalo udah sembuh ya" kata Arka.

"Aku udah sembuh tau" rajuk Nara.

"Belum sayang" kata Arka.

Nara mennguraikan pelukan mereka, kemudian mempoutkan bibirnya lucu.

"Mending balik ke ruangan aja yuk, istirahat biar cepet pulang" ajak Arka.

Nara menurut, mereka berdua pun berjalan meninggalkan taman untuk menuju ruang rawat Nara.

.
.
.
END

Cerita ini udah tamat ya guys 🙋
Tunggu epilog sama extra part oke

See you

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now