Lima Puluh Tujuh

24K 1.4K 11
                                    

Jangan lupa VOTE, KOMEN dan SHARE :)
.
.
.

HAPPY READING

"Jadi gimana?" tanya Gara.

Kini Arka dan kelima sahabatnya sudah berada dibasecamp. Karena setelah pulang sekolah tadi mereka langsung pergi kesini untuk membahas soal Ferry.

"Ini cuma salah paham" kata Arka.

"Iya emang, kita juga tahu! Tapi masalahnya disini si Ferry gak pernah mau dengerin penjelasan lo" kata Eza.
"Jadi kita harus gimana?" tanya Gara lagi.

"Kita jelasin lah sama tuh bocah" jawab Ronal.

"Gak segampang itu Nal, kalo bisa pun udah dari dulu kita jelasin ke dia. Dan masalah tiga tahun lalu itu udah selesai" sergah Reno.

Benar juga kata Reno. Masalahnya disini itu Ferry yang tidak mau mendengarkan penjelasan dari Arka. Dia menutup mata dan telinganya tentang kebenaran itu.

"Lo inget kata-kata dia tiga tahun lalu?" tanya Roni.

"Apa?" tanya Arka bingung begitu juga dengan yang lain.

"Dia bilang bakal balik ke Indo setelah adiknya sembuh dari depresi itu kan" jawab Roni.

Mereka semua mengangguk, kembali mengingat ucapan Ferry sebelum dia pindah ke Amerika sana.

"Jadi?" tanya Eza.

"Kita cari adiknya, minta dia jelasin sama abangnya yang bego itu kalo Arka gak salah" jelas Roni lagi.

"Adiknya kan ada di Amerika. Masa kita kesana si?" tanya Ronal.

"Please Nal, jangan bego dulu kenapa" kesal Reno.

"Gue yakin adiknya pun udah kembali ke Indonesia, begitu juga dengan keluarganya" kata Gara.

"Gue bakal cari dia" kata Arka.

"Kita bantu" kata Eza diangguki yang lain.

"Selagi kita cari dimana keluarga Ferry, kita fokus jagain Maura dan Nara" kata Gara.

"Kenapa?" tanya Arka.

Kan kalo lagi kaya gini si mantan leader yang satu ini juga tiba-tiba menjadi bodoh.

Gara menghembuskan napasnya perlahan, dia harus sabar. Karena disituasi dan kondisi seperti ini kadang teman-temannya tiba-tiba menjelma menjadi sosok orang-orang bodoh.

Untung dia leader yang pintar, jadi dia bisa diandalkan, wkwk.

"Karena menurut gue, dia bukan hanya balas dendam sama lo. Tapi dia juga ngincer orang tersayang lo, dan kelemahan lo ada di Maura dan Nara kan? Jadi gue yakin sebisa mungkin Ferry bakal cari kelemahan lo dengan mengincar Maura dan Nara" jelas Gara.

Arka mengangguk mengerti.
Pintar juga abang leader ini. Bahkan Arka saja tidak kepikiran sampai kesitu.

"Kenapa lo juga harus batal pindah sekolah Ar?" tanya Eza.

ARKANARA (Selesai)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu