Empat Puluh

27.3K 1.7K 115
                                    


Jangan lupa VOTE, KOMEN dan SHARE 😉
.
.
.
💜HAPPY READING💜

Didalam kamar, kini Arka sedang terduduk diatas karpet yang ada didekat tempat tidurnya. Pikirannya kacau sekarang. Sedih? Pasti. Kecewa? Tentu saja. Tidak akan ada yang kuat melepaskan orang yang kita sayang bukan? Begitu juga Arka, Arka sebenarnya tidak akan bisa dan tidak akan pernah bisa melepaskan Nara.

Tapi, keadaan mendesaknya. Arka sudah tidak bisa lagi berpikir jernih hingga dia mengambil keputusan seperti itu. Melepaskan Nara, mungkin memang tidak mudah, tapi Arka akan mencobanya.

Arka bangkit kemudian duduk diatas tempat tidurnya. Tangannya meraih ponsel yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya.

Kemudian, Arka mengetikan sebuah pesan kepada Nara.

Unknow

Ra..

Nomor ponsel Nara pun belum sempat Arka ganti. Dan tanpa menunggu lama, Arka langsung mendapatkan balasan.

Unknow

Kenapa sayang? 😂

Arka tersenyum membaca balasan dari Nara.

Unknow

Besok gue gak bisa jemput lo

Yah :( kenapa?

Pokonya gak bisa

Ya udah gak papa 😊

Arka hanya membaca nya. Kemudian Arka kembali meletakkan ponselnya. Arka memilih untuk berjalan menuju balkon kamarnya.

Arka berdiri disana dengan tangan bertumpu pada besi pembatas, angin malam yang terasa begitu dingin pun tidak membuat Arka kedinginan.

"Kenapa harus gue?" gumam Arka sambil menunduk.

Ini untuk pertama kalinya Arka merasa sangat frustrasi dan tertekan. Kebingungan apalagi, ini adalah situasi yang paling Arka benci.

Dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Memilih dua orang yang sama berharganya membuat Arka bingung.
Nara, kekasihnya dan Arka sangat menyayangi Nara.

Ersya sahabat dari kecilnya, dan sama Arka pun menyayangi Ersya.

Tapi rasa sayang yang Arka miliki untuk keduanya jelas berbeda.

Nara dan Ersya memiliki tempat masing-masing dihatinya.

Ersya sebagai adiknya dan Nara sebagai kekasinya.

"Apa pilihan gue udah bener?" gumam Arka lagi.

"Tapi emang itu yang terbaik" katanya lagi.

**

Pagi hari nya, Arka mencoba bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Ikut sarapan dan mengobrol bersama keluarganya. Tapi hanya ada sedikit perbedaan dari Arka. Kini, Arka menjadi sedikit pendiam.

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now