Tiga Puluh Dua

28.7K 1.8K 23
                                    


💜 Happy Reading 💜

Pagi harinya, setelah sarapan dan berpamitan kepada Mama, Papa dan Adiknya. Kini Arka sedang berada di perjalanan untuk menjemput Nara.

Tak lama, sekitar dua puluh menit Arka sudah sampai di depan rumah Nara. Arka turun kemudian memencet bel pagar rumah Nara yang kebetulan masih tertutup rapat.

Tak butuh waktu lama, pintu gerbang pun ada yang membuka, dan yang membuka gerbang itu adalah ART yang bekerja di rumah Nara.

"Maaf den, cari siapa?" tanya si bibi.

"Itu bi, saya mau jemput Nara" jawab Arka.

"Oalah, Non Nara nya gak ada den."

"Maaf bi, kalo boleh tau. Nara emang nya kemana?" tanya Arka.

"Non Nara di rumah sakit den, semalem demam dan gak turun-turun jadi dirawat disana" jelas si bibi.

"Emang Nara di rawat di rumah sakit mana bi?" tanya Arka lagi.

"Kalo gak salah si, rumah sakit pelita den" jawab bibi.

Arka mengangguk, "Oke bi, makasih. Kalo gitu saya pamit, Assalamualaikum" pamit Arka.

"Waalaikumsalam."

Setelah itu, Arka langsung mengemudi kan mobilnya menuju rumah sakit dimana Nara dirawat, tidak peduli jika dia akan telat, bahkan mungkin hari ini dia akan bolos saja, biarkan masalah ujian dia menyusul. Yang terpenting sekarang, Arka harus memastikan kondisi Nara terlebih dahulu.

Arka mengendarai mobilnya dengan mulut yang tak henti-hentinya menggerutu. Bagaimana tidak menggerutu, jalanan di depannya ini sedang macet, karena memang jam-jam inilah jam dimana orang-orang memulai aktivitas mereka, ada yang ke kantor dan lain sebagainya.

Sekitar 45 menit, akhirnya Arka sampai di rumah sakit tersebut, jika saja tidak macet, mungkin hanya dalam waktu 15 menit Arka sudah sampai karena jarak rumah Nara ke rumah sakit tersebut cukup dekat.

Arka memarkir mobilnya, kemudian memasuki gedung rumah sakit tersebut. Berjalan menuju resepsionis guna menanyakan dimana ruang rawat Nara, setelah mengetahui dimana ruang rawat Nara, dengan segera Arka melangkah kan kakinya.

Arka sampai di depan ruangan tempat Nara dirawat, sebelum masuk Arka mengetuk pintu terlebih dahulu.
Hingga suara,

"Masuk"

Dari dalam terdengar, itu artinya Arka diperbolehkan masuk.

"Assalamualaikum" ucap Arka saat sudah masuk dan menutup kembali pintu.

"Waalaikumsalam" jawab Mama Nara dan Nara bersamaan.

Dapat Arka lihat, jika Nara syok melihat kedatangannya. Arka tersenyum kearah mama Nara, kemudian mencium punggung tangan mama Nara.

"Pagi tante" sapa Arka.

"Pagi, kamu gak sekolah Ar?" tanya Mama Nara.

Arka bingung ingin menjawab apa, jadi dia hanya bisa tersenyum canggung. Mama yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now