Lima Puluh Enam

24.9K 1.4K 46
                                    

Jangan lupa VOTE, KOMEN, dan SHARE :)
.
.
.

HAPPY READING

Libur sudah usai, kini semua murid sudah kembali melakukan aktivitas belajar mereka. Nara dan Ersya sudah menduduki kelas 11 sma, sedangkan Arka dan kawan-kawan sudah menduduk tahap akhir masa sma mereka yaitu kelas 12.

Nara dan Via masih berada dikelas yang sama, begitu juga dengan Reval dan Kiki. Arka pun sama, dia masih sekelas dengan lima sahabat absurd nya.

Dan kini disekolah sudah memasuki jam istirahat. Membuat kantin sangat penuh dan sesak.

"Mau ke kantin gak?" tanya Via.

"Gak deh males" jawab Nara.

"Ya udah gue ke kantin duluan, udah ditunggu Eza" kata Via dan diangguki Nara.

Nara membuka tasnya, mengambil sebuah novel yang pernah dibelinya saat bersama Arka. Membacanya dengan tenang meskipun disekitarnya masih banyak temen sekelasnya.

Jika sudah berurusan dengan dunia novel, Nara akan lupa dengan sekitarnya. Mungkin saking asiknya dia menjelajah dunia imajinasi.

"Hai cantik" kata seorang yang tiba-tiba duduk disamping Nara.

Nara diam, tidak menghiraukan orang itu. Menurut Nara novel digenggamannya lebih menarik daripada orang absurd disampingnya.

Makhluk absurd seperti Kiki memang tidak pantas untuk diladeni 😂. Oh ternyata orang yang memanggil Nara adalah Kiki.

"Cantik, orang ganteng kok dicuekin" kata Kiki.

"Pede banget lo Ki" kata Nara tanpa menoleh sedikit pun kearah Kiki.

"Fakta Ra, lo harus mengakui" kata Kiki.

"Heh, malah godain cewek lo. Ayo buru kantin" ajak Reval yang kini sudah ada disamping Kiki.

"Bentar Val, lagi godaim bidadari dulu" tahan Kiki.

Dasar si Kiki tidak tahu diri, sudah punya pacar tapi tetap menggoda tunangan orang. Bukan tidak tahu diri si, lebih ke tidak bersyukur saja si Kiki ini.

"Udah jangan godain tunangan orang" kata Reval yang memang sudah tahu jika Arka dan Nara sudah bertunangan.

Bahkan kini Reval sudah berpacaran dengan Ersya. Sungguh tidak terduga bukan?

"Becanda lo, masa iya tunangan. Bukannya pacaran aja mereka putus ya?" tanya Kiki.

"Dih, dasar kudet. Udah ayo ke kantin. Gue laporin pacar lo baru tau rasa lo" ancam Reval.

"Oke ayo" pasrah Kiki.

"Ra, kita duluan ke kantin ya" kata Reval dan Nara hanya mengacungkan jempolnya.

"Dadah cantik" kata teriak Kiki karena tangannya sudah ditarik oleh Reval.

Nara hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua temannya itu.

Sedangkan di kantin, Via datang dan bergabung bersama Eza dan yang lain.

"Nara mana?" tanya Arka.

"Dikelas" jawab Via.

"Kenapa gak ke kantin?" tanya Arka.

"Nara nya gak mau, masa gue paksa" jawab Via.

Arka hanya menganggukan kepalanya. Kembali melanjutkan acara makannya yang tertunda.

"Lo gak mau bawain makan buat Nara gitu?" tanya Reno.

"Males" jawab Arka sekenanya.

"Pacar kurang peka" kata Reno.

"Kurang ngertiin" timpal Eza.

"Kurang perhatian" lanjut Ronal.

"Kurang ganteng" kata Roni yang spontan mendapatkan jitakan dikepalanya.

"Ye kalo ganteng mah ya gantengan Arka lah" kata Gara.

"Setuju gue" kata Reno.

"Gue juga" kata Eza.

"Gue ngikut" kata Ronal.

"Gue ngga" kata Roni kekeuh.

"Bodoamat" ketus Arka.

"Makan yang tenang dong kakak-kakak yang ganteng" kata Via.

Mereka semua kembali makan makanan mereka masing-masing.

Tiba-tiba seorang siswa lelaki dengan pakaian yang satu dua dengan Arka menumpahkan jus yang sedang dia bawa kearah Arka. Ntah itu sengaja atau tidak kita juga tidak tahu.

"Woyy bawa nya yang bener dong" kata Arka sambil berdiri.

"Ups sorry, gue sengaja" kata siswa itu.

"Ferry" kata Arka sedikit kaget. Begitu juga dengan Kelima sahabatnya.

"Hei, long time no see" kata siswa yang bernama Ferry itu.

"Ngapain lo disini?" tanya Eza to the point.

"Lo gak liat gue pake seragam yang sama kaya kalian?" Ferry berbalik tanya.

"Lo pindah sekolah kesini?" tanya Gara.

"Seperti yang lo lihat" jawabnya santai.

Via hanya diam, dia tidak mengerti apa yang sedang cowok-cowok itu bicarakan.

"Pergi sebelum emosi gue gak bisa gue tahan" kata Arka.

"Kalo gue gak mau?" tantang Ferry.

Mendengar perkataan Ferry, dengan gerakan cepat Arka memberikan pukulan mentah nya kewajah Ferry hingga Ferry jatuh tersungkur.

"Ar udah, jangan disini" bisik Gara sambil menahan Arka.

Sedangkan Ferry hanya menunjukkan smirk nya sambil mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Ferry bangkit kemudian berdiri dihadapan Arka yang kini masih ditenangkan oleh Gara.

"Urusan kita belum selesai Arkana" bisik Ferry lalu pergi meninggalkan Arka yang akan kembali menyerang Ferry jika saja tidak ditahan Gara.

"Duduk dulu" suruh Arka.

"Terus ini gimana, kenapa dia bisa balik lagi si. Udah bagus ada di Amerika sana" kata Ronal.

"Kita bahas nanti" kata Arka lalu pergi meninggalkan kantin.

.
.
.
TBC

29 Mei 2020
Revisi : 7 Juni 2020

Rani Shintia

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now