Sebelas

36.1K 2.2K 13
                                    


Happy Reading:v

.
.

Pulang sekolah Reval menepati janjinya untuk mengajak Nara berbicara. Ntah apa yang akan lelaki itu katakan kepada Nara nantinya. Yang jelas Nara hanya mengikuti kemauan lelaki yang ia sukai sejak smp itu.

"Ayo, balik bareng gue" ajak Reval.

Nara mengangguk, sebelum pergi dia berpamitan terlebih dahulu kepada Via.

"Vi, gue duluan ya" kata Nara.

"Oke, hati-hati Ra" balas Via.
Setelah itu, Nara pun berjalan beriringan bersama Reval. Sepanjang koridor menuju parkiran, keduanya sama-sama bungkam. Hingga tak terasa mereka berdua sudah sampai di parkiran.

Reval pun langsung menghampiri mobilnya, setelah itu dia pun menyuruh Nara masuk kedalam mobilnya.

"Ayo masuk" suruh Reval.

Nara pun langsung memasuki mobil tersebut, tapi sebelum itu matanya tak sengaja bertemu dengan mata tajam milik seorang yang beberapa hari kebelakang selalu memenuhi pikirannya.

Arka tengah duduk diatas motornya, menatap Nara dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Nara pun akhirnya memutuskan kontak matanya dengan Arka saat suara Reval kembali terdengar di indera pendengarannya.

"Nara, ayo" suruh Reval.

"Eh iya" Nara pun langsung masuk kedalam mobil Reval dan setelah nya mobil Reval pun pergi meninggalkan area sekolah.

Sedangkan ditempatnya, Arka hanya memandang tanpa bersuara kepergian Nara bersama mobil yang tidak dikenalnya.

"Ar, ayo balik!" seru Reno.

"Bentar nunggu Eza, Roni sama Ronal" kata Arka.

Sekilas info, ketiga teman Arka itu juga sudah pindah ke sekolah yang sama dengan Arka, Reno dan Gara.

"Ck, lama mereka mah. Paling lagi godain cewek-cewek" celetuk Gara.

"Yaudah, ayo balik" kata Arka.
Mereka bertiga pun langsung menjalankan motor masing-masing menuju basecamp mereka.

**

Kini, Nara dan Reval sudah berada disebuah taman yang lumayan sepi. Keduanya sedang duduk disebuah kursi yang berada ditaman tersebut.

"Mau ngomong apa?" tanya Nara.

"Gue udah tau semuanya Ra" jawab Reval.

"Maksudnya? Lo tau tentang apa?" tanya Nara bingung.

"Tentang lo dan perasaan lo" jawab Reval.

"Ck, apa si. Lo kalo ngomong gak jelas banget" kesal Nara.

"Oke, gue jelasin biar jelas. Jadi, gue udah tau tentang perasaan lo yang selama hampir dua tahun lo pendem sama gue" jelas Reval.

"Gue minta maaf kalo dulu gue gak nyadarin itu" katanya lagi.

"Udah lah Val, itu cuma masa lalu doang. Gak usah dipikirin" kata Nara.

"Tapi Ra, gue juga suka sama lo" sela Reval.

Deg..

Jantung Nara langsung berdetak dengan cepat saat mendengar penuturan Reval. Apakah ini cuma mimpi? Sungguh Nara tidak percaya.

"Ck, udah lah Val gak usah becanda" kata Nara.

"Gue gak becanda, jujur dari dulu gue juga suka sama lo, tapi gue juga lebih milih mendem perasaan gue" jelas Reval.

"Val dengerin gue, rasa yang gue punya dulu bisa aja itu cuma cinta monyet atau bahkan hanya sebuah ketertarikan" kata Nara.

"Dan buktinya, sekarang gue saat sama lo biasa aja. Rasa yang dulu pernah gue rasain itu udah hilang Val" lanjutnya.

"Oke kalo emang rasa yang lo punya buat gue udah ilang, biarin gue tumbuhin rasa itu lagi, biarin gue berjuang buat lo Ra" pinta Reval.

"Terserah" jawab Nara.

"Gue mau pulang" kata Nara.

"Oke gue anter" kata Reval.

Mereka berdua pun bangkit, dan berjalan meninggalkan taman tersebut. Sungguh bagi Nara hari ini adalah hari yang amat membingungkan untuknya.

Seharusnya dia senang bukan saat orang yang paling dia sukai telah kembali bahkan telah membalas perasaannya? Tapi, yang Nara rasakan malah rasa kebingungan.

Diperjalan menuju rumah Nara, keduanya sama-sama diam, hanya ada keheningan di dalam mobil tersebut.

Tak beberapa lama, kini mereka berdua telah sampai di depan rumah Nara, Nara pun langsung turun dari mobil Reval setelah mengucapkan terimakasih.

Tapi, Reval pun ikut turun membuat Nara kebingungan.

"Kenapa lo ikut turun?" tanya Nara bingung.

"Besok gue jemput" kata Reval.

"Gak usah Val, gue bisa berangkat sekolah sendiri" tolak Nara.

"Gak ada penolakan, gue jemput besok pagi" putus Reval.

"Yaudah gue balik" pamitnya.

Nara pun hanya mengangguk, setelah mobil Reval pergi meninggalkan pekarangan rumahnya, Nara pun langsung masuk kedalam.

"Assalamualaikum, Nara pulang!!" teriak Nara.

"Waalaikumsalam" jawab Mama nya.

"Mama, laper" kata Nara.

"Kamu mandi, ganti baju, abis itu makan. Mama siapin dulu"

"Oke, Nara ke atas dulu" pamitnya.

Nara pun naik ke atas menuju kamarnya. Setelah hampir 20 menit,  Nara pun kembali turun menuju ruang makan menghampiri Mama nya.

"Nih" kata Mama nya sambil menyodorkan piring yang sudah terisi oleh makanan.

"Makasih, mama sayang" kata Nara.

Mama nya hanya mengangguk, setelah itu duduk di samping Nara karena jika makan pasti Nara harus ada yang menemani.

"Ma" panggil Nara.

"Telen dulu makanananya" kata Mama nya mengingatkan.

"Ehehe lupa" jawab Nara.

"Kenapa?" tanya Mama nya.

"Gajadi deh" jawab Nara.

"Kamu ini, udah ayo lanjut makan aja" suruh mama nya.

Nara pun mengangguk, setelah itu tidak ada lagi obrolan diantara ibu dan anak itu karena Nara yang sibuk makan dan Mama nya yang sibuk memperhatikan.

.
.
.
.
.
.
.

TBC

12 Februari 2020
Revisi : 4 Juni 2020

Rani Shintia

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now