"Gue ikutan ah, gue balik ya" pamit Roni.

"Ati-ati lo" kata Eza.

"Makasih Ron" kata Arka.

"Sip" setelah itu Roni pun pulang.

Dan tinggallah Ronal, Gara, Eza dan Via yang sedari sore sudah berniat untuk menginap.

"Udah pada tidur, udah malem" suruh Arka.

"Iya nih udah ngantuk juga" sahut Via diangguki yang lain.

Akhirnya mereka pun memilih untuk tidur.

Saat tengah malam, Nara terbangun dan mendapati Arka sedang tertidur dengan posisi duduk sambil menggenggam tangannya erat.

Tangan kanan nya terulur mengelus pelan rambut Arka, membuat Arka terusik dari tidurnya kemudian terbangun.

Arka mengerjapkan matanya perlahan, kemudian menegakkan tubuhnya.

"Udah bangun?" tanya Arka dengan suara serak khas bangung tidurnya.

Nara mengangguk, mengedarkan pandangannya dan mendapati Gara, Ronal, Eza dan Via yang masih tertidur di sofa.

Arka mengecek jam yang melingkar dipergelangan tangannya, masih pukul 1 malam ternyata.

"Masih malem, tidur lagi yuk" ajak Arka karena dia masih sangat mengantuk.

Nara menggeleng, "Kenapa?" tanya Arka.

Nara diam, dirinya ingin berbicara pada Arka namun terasa sangat sulit.

"Mau ngomong apa? Ngomong aja" suruh Arka.

"Aku mau putus" kata Nara pelan sambil menunduk.

Arka yang mendengar itu spontan membulatkan matanya. Kantuknya seketika hilang saat mendengar penuturan Nara.

"Ngaco, lo lagi ngigau pasti" kata Arka.

"Ngga" sergah Nara cepat.

"Terus kenapa tiba-tiba minta putus kaya gini?" tanya Arka bingung.

"Aku malu" jawab Nara sambil menunduk.

Perlahan air matanya turun tanpa dia pinta.

"Malu kenapa?" tanya Arka lagi.

Nara masih diam, tangisnya makin deras, isakannya juga kembali terdengar.

Arka yang mendengar itu pun langsung berdiri dan memeluk Nara tapi Nara langsung melepaskan diri dari pelukan Arka membuat Arka semakin bingung.

"Lo kenapa si?" Arka bertanya frustrasi, ada apa dengan Nara? Kenapa tiba-tiba meminta putus?

"Aku udah bilang, aku mau putus. Hiks" jawab Nara.

"Kasih gue alasan yang jelas, jangan kaya gini! Lo buat gue bingung!" Arka masih mencoba sabar agar emosinya tidak terpancing.

"Aku malu, aku udah disentuh-sentuh sama mereka. Aku malu sama kamu, hiks" Nara menjelaskan sambil terus menunduk tidak berani menatap Arka.

Arka menggelengkan kepalanya tidak percaya. Apa hanya karena itu? Sungguh Arka tidak habis pikir.

"Kamu pasti jijik sama aku hiks. Aku juga jijik sama diri aku sendiri" isak Nara.

"Hiks, Mereka udan cium aku, sentuh aku dimana-mana aku malu" lanjutnya.

Arka mengenggem erat tangan Nara, Nara kembali mencoba untuk melepakan genggaman tangannya tapi Arka menahannya dengan cara mengenggem tangan Nara erat.

"Cuma karena itu?" tanya Arka.

"Lo gak mikirin perasaan gue?" tanya Arka lagi.

"Jahat banget lo kalo cuma gara-gara itu lo mau putus!" Arka berkata dengan nada lirihnya.

"Bukan gitu hiks" Nara menggeleng mencoba menyangkal ucapan Nara.

"Aku jijik sama diri aku sendiri, aku yakin kamu pun begitu" isak Nara.

Tanpa menjawab, Arka melepaskan genggaman tangannya. Lalu meraih tengkuk Nara dan dengan cepat melumat bibir Nara .

Nara yang mendapatkan perlakuan itu secara tiba-tiba hanya bisa membulatkan bola matanya karena kaget.

Sekitar lima menit, akhirnya Arka melepaskan ciuman mereka. Tangannya terulur mengelus bibir Nara.

"Udah gue ilangin bekasnya. Jangan ngerasa jijik sama diri lo sendiri. Gue sekalipun gak pernah ngerasa jijik sama lo. Tarik kata-kata lo buat putus dari gue!" setelah mengucapkan itu Arka langsung memeluk erat tubuh Nara yang bergetar akibat menangis.

Nara pun begitu, dia membalas pelukan Arka tak kalah erat. Arka mengelus kepala Nara dengan sayang.

"Jangan nangis, nanti mereka bangun. Mending lo tidur lagi oke?" suruh Nara.

Tidak ada sahutan. Hingga hampir beberapa menit Arka merasakn deru napas yang teratur dari Nara. Menandakan Nara kembali tertidur.

Arka pun melepaskan pelukan nya secara perlahan. Kemudian membaringkan Nara kembali, menarik selimut lalu menyelimuti tubuh Nara.

Arka mengecup lama kening Nara, lalu dia kembali duduk dan kembali tertidur.

.
.
.
TBC

Maaf kalo ada typo

Baca juga cerita ku yang lain
- The Perfect Couple
Kenzio

Dijamin seru 😂
See you

18 Juni 2020

Rani Shintia

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now