28. Secret Deal

2.3K 515 59
                                    

Kita sampai di salah satu perumahan kawasan elit di New York. Keliatan dari jejeran-jejeran rumah disini yang nggak main mewahnya. Gue ingin tau siapa sebenernya orang tuanya Jaehyun? Jaehyunnya aja udah sukses banget dan terkenal, terus orang tuanya kayak gimana ya? Sesukses apa orang tuanya?

"Rumahnya bagus-bagus." Kalimat barusan lolos gitu aja dari mulut gue karena emang rumahnya bagus-bagus.

"Iya bagus." Katanya setuju dengan gue.

"Kenapa kamu nggak tinggal di daerah perumahan ini aja, Jaehyun?" Tanya gue sambil menoleh ke arah Jaehyun.

"Saya kurang suka sama pemandangannya. Saya lebih milih tinggal di penthouse karena pemandangannya bagus, apalagi kalau malem-malem lampunya pada nyala dan, bagus aja gitu pemandangannya. Bikin tenang. Anak-anak saya juga suka tinggal di penthouse karena pemandangannya bagus."

"Oooh..." balas gue hanya ber oh ria.

Gue terlalu fokus memperhatikan rumah-rumah yang ada disini sampai gue gak sadar kalau kita udah sampai di depan rumah orang tuanya Jaehyun. Rumahnya besar, bercat warna putih, jendelanya besar, dan eksterior rumahnya menunjukan kalau rumah orang tuanya Jaehyun itu rumah tipe modern.

"Kamu turun dulu nggak apa-apa kan? Saya udah bilang ke mama saya kalau saya kesini sama kamu."

"Oh gak apa-apa kok."

Gue turun dan mengikuti Jaehyun yang berjalan sedikit di depan gue menuju ke pintu masuk rumahnya. Pintunya dibukakan oleh ART yang bekerja disini, kemudian bungkuk ketika melihat Jaehyun. Wah, ini pengalaman baru untuk gue. Selama ini gue cuma ngeliat adegan kayak gitu kalu di film-film atau drama Korea doang, sekarang adegannya kejadian nyata di depan mata gue sendiri.

"Mama dimana mba?" Tanya Jaehyun ke salah satu ART itu.

"Di ruang tengah, Mas. Sama Kean dan Willa juga."

Jaehyun mengangguk, "Doyoung masih disini?"

"Masih mas."

"Oke, makasih mba." Ujar Jaehyun ke ART itu. Kemudian menoleh ke belakang karena dia sadar kalau dari tadi gue jalannya agak di belakang dia, "ayo, Syl. Jalannya jangan di belakang saya gitu." Kemudian dia menjulurkan tangan kanannya, tangan kirinya penuh dengan 5 lusin cupcake. Tapi juluran tangannya gak gue ambil, gue gak mau ada gosip antar ART yang bertebaran kalau gue menjalin hubungan romantis dengan Jaehyun hanya karena ngeliat Jaehyun mau ngegandeng tangan gue.

Eh, emang dia mau ngegandeng tangan gue?

"Ayo." Kata gue. Merasa juluran tangannya ditolak, dia langsung menarik tangannya kembali.

"Iya oma! Nanti Kean mau liat balon besar sama ayah, Kaka Willa, sama Tante Syl juga!" Suara nyaringnya Kean kedengaran banget, padahal kayaknya dia masih ada di ruangan yang jaraknya agak jauhan dari posisi gue dan Jaehyun sekarang. Tapi tunggu, gue baru sadar kalau Kean juga menyebutkan nama gue? Bukannya gue udah bilang nggak bisa ikut karena gue ada kerjaan? Bukannya gue gak mau ikut, tapi gue emang beneran ada kerjaan banyak. Selain itu gue juga merasa canggung kalau pergi liburan dengan Jaehyun dan anak-anaknya. Posisi gue disini kan hanya sebagai teman, gak lebih.

"Ayaaah!" Kean berseru kencang ketika melihat Jaehyun dan gue memasuki ruang tengah. Willa juga ikut berlari ke arah Jaehyun dengan senyum lebarnya. Cantik dan ganteng banget ya anak-anaknya Jaehyun.

"Halo kesayangannya ayah." Lalu Jaehyun mengecup puncak kepalanya Kean dan Willa secara bergantian. "Udah mam siang belum?" Tanyanya kepada dua anak kesayangannya.

"Kean udah! Tadi mam banyak, ya kan oma?"

"Iya, Kean makannya banyak tadi ya? Hebat ih pinter banget." Puji omanya, yang gue percaya beliau adalah mamanya Jaehyun.

Suit & Tie | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now