27. Cupcake Shop

2.4K 501 71
                                    

"Syl, kamu beneran nggak apa-apa?" Itu hal pertama yang Jaehyun katakan ketika kita berdua udah berada di dalam mobil. Jaehyun seakan-akan tau kalau gue gak kenapa-kenapa.

Selama di dalam studio gue berusaha untuk nggak nangis karena nggak ingin membuat orang lain khawatir, tapi di depan Jaehyun, tangis gue pecah. Tembok pertahanan yang udah gue bangun langsung hancur, dan gue menangis dengan kencang. Kedua bahu gue bergetar hebat. Kedua telapak tangan gue menutupi wajah gue.

Jaehyun yang sadar kalau ada yang salah, tanpa rasa ragu dia langsung memeluk gue. Telapak tangannya mengelus kepala gue dan berusaha menenangkan gue saat itu.

"Udah ada saya, Syl. Nggak apa-apa. Selama kamu sama saya, kamu aman." Ucapnya ditengah-tengah gue nangis.

Gak ada kata-kata yang ingin gue sampaikan ke Jaehyun, gue hanya ingin menangis dengan kencang dan ingin mengangkat beban di bahu gue. Tapi beban itu rupanya nggak hilang-hilang hanya dengan tangisan kencang. Karena gue nggak bisa tenang selama Damian masih berkeliaran dengan bebas di masyarakat.

Setelah cukup tenang dan tangis gue berhenti, gue melepas pelukannya Jaehyun. Jasnya udah basah sama air mata gue, duh semoga gak ada ingus juga disitu.

"Mata kamu bengkak." Jaehyun bilang gitu sambil memperhatikan wajah gue. Mata merah dan bengkak, hidung merah, dan bibir bengkak. "Kamu udah makan?"

"Belum..."

"Mau makan dulu?"

"Emang kamu nggak ada kerjaan lagi? Terus," gue berhenti sebentar dan menoleh ke kanan dan ke kiri, "kamu sendirian kesini?"

"Iya. Doyoung jemput Kean dan Willa terus nganterin mereka ke rumah mama saya." Jawabnya. "Kamu mau makan dulu? Belum makan kan, Syl?"

Gue menjawab pertanyaannya Jaehyun dengan gelengan kepala, "belum."

"Ya udah kita makan dulu, kamu mau makan dimana?"

"Kamu nggak ada kerjaan lagi?"

"Nggak kok." Jawab Jaehyun enteng. "Kamu udah tau mau makan dimana?"

"Terserah kamu aja." Gue emang gak kepikiran harus makan dimana. Nggak begitu laper juga sih, tapi gue belum makan berat dari tadi pagi. Jadi mungkin sekarang gue bisa mengisi sedikit perut gue dengan makanan berat biar gue gak lemes.

Jaehyun melajukan mobilnya perlahan setelah baik gue dan dia memakai sabuk pengaman. Mobilnya membawa kita ke daerah yang lebih ramai dibandingnya dimana studionya Anna Wintour berada.

"Oh iya, kamu kenapa bisa tau kalau saya hari ini ada pemotretan? Dan kenapa kamu tau kalau pemotretannya ada disitu?" Tanya gue ke Jaehyun yang baru menginjakan pedal rem karena lampu lalu lintas sekarang menujukan warna merah.

"Johnny sms saya, katanya, disana kamu ketemu sama you-know-who..." jawabnya. Gue agak heran sedikit ketika mendengar Jaehyun memanggil Damian dengan sebutan you-know-who, kayak Voldemort aja deh.

"Voldemort?" Tanya gue.

Jaehyun menaikan satu alisnya, memandang gue heran sampai akhirnya kita tatap-tatapan dan dia baru sadar dengan ucapannya barusan, "bener! Voldemort! Hahaha." Senyumnya perlahan memudar, "terus Johnny minta saya kesana tadi, tapi berhubung saya lagi meeting jadi saya nggak bisa langsung kesana. Waktu kelar meeting saya baru bisa nyusul kamu, maaf ya nggak bisa dateng lebih awal." Padahal gue sama sekali gak mengharapkan kehadiran Jaehyun atau sosok Jaehyun yang akan melindungi gue dari Voldemort. Seharusnya dia juga nggak perlu minta maaf karena dia sama sekali gak berbuat salah.

"Kenapa minta maaf?" Tanya gue akhirnya, "justru saya berterima kasih banget karena walaupun kamu lagi sibuk, kamu masih sempet-sempetnya ngunjungin saya. Mana lokasi kantor kamu dengan studionya Anna lumayan jauh... jadi, makasih ya Jaehyun udah mau direpotin sama saya."

Suit & Tie | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang