10. Introvert

4.2K 731 74
                                    

Mark udah sampai di New York sejak 30 menit yang lalu. Tapi begitu dia melihat gue, dia kayak tau kalau ada sesuatu yang telah terjadi. Tapi gue bersikap seolah-olah gak ada apa-apa biar dia percaya. Gue juga gak mau bikin Mark khawatir, apalagi tugas kuliahhya lagi banyak. Dia kan ke New York mau mendinginkan otak, bukan mau nambah beban pikiran.

Jadi setiap Mark bertanya apa ada sesuatu yang terjadi, jawaban gue cuma, "nggak, aku lagi capek aja."

Semoga aja dia percaya.

"Kak Syl, aku laper."

Begitu Mark gak mendapatkan jawaban yang dia harapkan, dia langsung ke kamar. Begitu dia menaruh barang-barangnya di kamar tamu, dia langsung bergegas menuju dapur, membuka pantry makanan—namun, karena menurutnya gak ada yang menarik perhatiannya, dia pindah haluan ke kulkas untuk mencari makanan yang dia cari.

"Mau makan apa? Delivery aja." Kata gue dengan malasnya sambil duduk di sofa dan menonton serial keluaran Netflix yang berjudul Money Heist.

"Mau minta uang." Dia mengatakannya sambil berjalan ke arah gue dan duduk tepat di sebelah gue.

"Ambil di tas ku aja."

Mark bergegas ke kamar gue. Padahal gue nyuruh ambil uangnya di tas gue. Tapi dia malah ngebawa tasnya ke gue.

"Aku gak tau uangnya ada dimana."

Mark ini udah kuliah, padahal dia kan bisa ngebuka tas gue terus cari uangnya ada dimana :') lagian gak akan lari kemana kok duitnya :') ya udahlah, mungkin dia lelah kuliah.

"Kamu mau beli apa?" Tanya gue sambil memberikan satu lembar uang $100 yang langsung dia terima saat itu juga.

"Aku cari makanan yang deket disini aja deh. Terus nanti aku take away. Kak Syl mau apa? Biar aku beliin sekalian." Ujarnya sambil memakai kembali sepatu Converse berwarna merahnya itu.

"Gak usah. Aku gak nafsu makan."

Mark menghela nafasnya. Yang tadinya dia berdiri di dekat pintu, dia berjalan ke arah sofa mendekati gue dan duduk di sebelah gue.

"Kak Syl tuh sebenernya kenapa? Dari tadi pas aku dateng juga Kak Syl kayak yang beda. Kak Syl biasanya riang, ceria, suka makan, kalau ditawarin makan atau mau beli apa pasti selalu nitip. Jarang banget Kak Syl kayak gini. Kak Syl tuh kenapa sebenernya?"

Dari raut wajahnya keliatan banget kalau Mark emang khawatir. Tapi sayangnya gue gak mau membuat dia semakin khawatir dan berakhir gak balik ke Kanada karena ingin menjaga gue.

Jangan salah, Mark ini orangnya protektif banget. Apalagi ke orang yang dia sayang.

Kalau dibandingkan mama sama papa, Mark lebih deket ke gue. Karena... karena dari kecil gue yang ngurus dan ngejaga Mark disaat mama dan papa sibuk dengan dunianya masing-masing.

"Aku cuma capek aja." Gue masih berusaha gak menunjukan sikap yang bikin dia khawatir.

Mark menatap gue lama. Sementara pandangan gue cuma ke TV di depan gue yang sekarang tengah menayangkan scene dimana Profesor sedang makan dengan inspektur Raquel.

"Emergency caller 1 masih kontak aku kan?" Tanya Mark sambil bangkit dari sofa.

"Masih."

"Kalau ada apa-apa, telfon aku ya Kak. Aku gak akan lama perginya."

Namun begitu Mark buka pintu, ada 3 orang di depannya yang dia belum pernah ketemu secara langsung.

"Kak Syl, ada tamu."

Suit & Tie | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now