1

455 91 22
                                    

Nerissa duduk di rooftop sekolah membawa buku catatannya sambil mendengarkan musik. Nerissa menikmati tiap hembusan angin melihat pepohonan sekitar yang bergoyang, dirinya berfikir bagaimana cara menjalani hidup dengan baik dan taat padaNya.

Adzan berkumandang, Nerissa berjalan menuju masjid mengambil wudhu dan melaksanakan Shalat, setelah itu ia kembali ke kelas berdiam diri melihat apa yang sudah ia tulis tadi. Lia memanggil Nerissa dan Mengajak Nerissa untuk pergi kajian di hari minggu nanti.

"Nerissa minggu kajian yuk temenin gua, di masjid Al-fatih nanti ketemuan disana ya jam 08.00 pagi" Ajak Lia

"Boleh Lia, Insyaallah aku datang " Ucap Nerissa

Nerissa menaruh kepalanya di atas meja sambil merenung, mengapa Allah sungguh baik padanya ? sedangkan ia masih saja melanggar yang Allah larang.

bell pulang berbunyi

Nerissa membereskan semua buku-bukunya, ia masih menggunakan headsetnya. Lia mengajak Nerissa untuk menaiki angkutan umum, Nerissa memandang anak SMA yang tak jauh dari sekolahnya sampai ada satu pria yang menaiki angkutan umum yang sama

"Lia" Ucap pria itu

"Eh lu kemana aja, sombong banget" Lia meledek

Tanpa sadar Nerissa memperhatikan lelaki yang sedang berbincang dengan Lia, entah kenapa tiba tiba jantung Nerissa berdegup dengan kencang. Nerissa membaca Name tagnya yang bertuliskan nama Sakya Gavin Azura

Sakya melirik Nerissa. Nerissa mengalihkan pandangannya, sesampainya di pemberhentian angkutan umum Nerissa dan Lia berpisah, Nerissa berjalan untuk menaiki angkutan umum selanjutnya. Dirinya memikirkan Sakya melihat bagaimana keramahan Sakya, sejujurnya Nerissa tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sehingga Sakya bisa melekat dalam pikirannya. Nerissa memutuskan untuk bertanya pada Lia tentang Sakya

***

Hati sabtu hanya ada kegiatan eskul wajib yaitu pramuka, Nerissa menjadi sekertaris dalam bidang pramuka. ia menjadi sekertaris bukan karna dirinya yang ngajukan namun dipilih oleh kaka pembina. Sejujurnya Nerissa tak suka Pramuka karna kaka pembina yang terlalu tegas.

Nerissa duduk di depan kelasnya sambil menikmati angin dan mendengarkan musik. Lia duduk di samping Nerissa dan melepas headsetnya

"Lia aku mau nanya deh, itu kemarin siapa kamu ?" Tanya Nerissa polos

"Oh itu temen gue namanya Sakya Gavin Azura" Lia mulai curiga karena tak biasanya Nerissa bertanya seperti ini padanya

"Kok bisa ?" Nerissa memperhatikan Lia dengan serius

"Iya dia sahabat kecil gue, dulu rumah kita deketan tapi gue pindah jadinya gue jarang ketemu dia" Jelas Lia

"jadi Sakya itu sahabat kecil Lia" batin Nerissa

"Lu suka ya sama Sakya" Lia menyipitkan matanya untuk menyelidiki Nerissa

"Engga kok, ga suka" Nerissa gugup, Lia sudah tau bahwa temannya itu menyukai sahabat kecilnya

"yaudah iya deh, jangan lupa besok kajian ya. gue mau ke kelas dulu" Pamit Lia

Nerissa diam hanya menatap langit dan pergi menuju rooftop melihat ada SMA disebrang yang tak jauh dari sekolahnya, dimana Sakya bersekolah disana. Nerissa mulai penasaran dengan Sakya dan mencari tau tentangnya

Sakya Gavin Azura adalah seorang siswa SMA 1 yang mengikuti eskul Rohis atau Rohani Islam yang menjabat sebagai ketua Rohis putra. Sakya dikenal sebagai murid yang ramah, rendah hari, memiliki bakat dalam menggambar dan memainkan alat marawis, tak heran jika banyak yang menyukainya termasuk ketua Rohis putri. Tak ada salahnya memang menyukai Sakya, toh sakya sangat berbakat dan shaleh

Nerissa diam memahami perasaannya, benarkah ia menyukai Sakya ? hanya dengan pertemuan tidak sengaja itu ? Nerissa sangat ragu, bagaimana bisa secepat itu.

Kaka pembina datang, semua siswa dikumpulkan di aula untuk penyampaian materi. Nerissa disuruh mendikte seluruh murid, Nerissa yang kurang percaya diri disemangati olrh teman temannya sampai waktu pramuka telah selesai Nerissa langsung pamit pulang.

Lia mengetahui sangat jelas bukan bahwa Nerissa menyukai Sakya, ia mempunyai ide agar Nerissa mempunyai nomer Sakya. Lia akan meminta tolong pada Sakya melalui facebook untuk menghubungi nomor Nerissa

Nerissa membaringkan tubuhnya mendengar notifikasi masuk dengan nomor yang tidak di kenal

08384423****** : Assalamualaikum perkenalkan nama saya Sakya Gavin Azura ingin menyampaikan pesan dari Lia katanya ketemuan ditempat kajian biasa aja

DEG !!!

Nerissa Viliona Asyifa : Waalaikumsalam baik Sakya terimakasih

Read

pesan itu tak dibalas lagi oleh sakya, rasa penasaran Nerrisa semakin menggeretak hati. sesampainya di tempat kajian Nerrisa mengagetkan Lia

"Doooorrrrrr!!!!!" ucap Nerrisa namun Lia hanya diam tidak kaget sama sekali

"Cieee yang abis di chat sama sakya" Ledek Lia, Nerrisa hanya memasang wajah sebal

"Apa sih Lia, pasti sengaja kan ? Ngapain coba ?" tanya Nerissa dan Lia menghiraukannya

Mereka memasuki masjid, mendengarkan ceramah dan motivasi dengan sangat kebetulan temanya adalah mencintainya dalam doa dan dalam diam. Nerissa menyimak dengan seksama dan apa yang ia harus lakukan jika ia benar benar mencintai Sakya

Setelah kajian selesai Lia mengajak untuk pergi makan siang. Nerissa diam melamun namun Lia mengagetkannya "Ngapain sih Nerissa ngelamun gitu ? Mikirn Sakya ya hayo ngaku"

"Hmm gimana ya aku aneh aja, kenapa bisa kepikiran Sakya?" Nerissa menaruh dagunya du atas lipatan tanagannya

"Gapapa loh, jatuh cinta itu wajar ga ada salahnya dan ga tau akan jatuh pada siapa. Gue juga lagi sama sama memperbaikidiri dengan orang yang gua suka" Jelas Lia

"Masyaallah keren, semoga kalian dipertemukan dalam cara yang halal ya" Nerissa mendoakan

"Aamiin" Mereka bersama

Setelah makan siang selesai. Nerissa kembali ke rumahnya memeriksa bahwa Lia menyuruhnya untuk membawa pianika dengan alasan ia ingin meminjam, tanpa ragu Nerissa memasukan pianikanya kelam tas.

Nerissa membaringkan tubuhnya di atas kasur

"Ya Allah apakah aku benar benar menyukai Sakya ?" Batinnya

_________________________________________________

Akan kah Nerissa bisa mengenal Sakya gavin Azura dengan lebih dekat ?

Segitu dulu ya jangan lupa vote










NERISSA [Terbit]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ