pilihan

89 9 1
                                    

"aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat ini dan nanti. Dunia ini, dunia miliknya rasanya berhenti berputar. Aku tidak bisa mengambil keputusan,tidak ada pilihan yg baik untuk ku"

"Seminggu telah berlalu perasaan ku padanya jatuh semakin dalam. Dunia ku sudah memanggil untuk aku kembali,namun aku tidak tahu bagaimana mengakhiri semuanya disini"

"Haaahhh" desah nafas berat itu keluar dari mulut seseorang yang berdiri dibelakang aurel

"Aku mencarimu,ternyata kamu disni" ucap pria yg tak lain adalah iqbal

"Aku takut kamu ninggalin aku rel" ucap iqbal memeluk aurel dari belakang

"Tapi itu harus bal,cepat atau lambat"

"Aku tidak akan membiarkan nya"

"Jangan egois bal,aku tidak bisa hidup disini,ini bukan dunia ku. Berlama disini hanya akan membuat aku mati"

Ucapan aurel membuat iqbal terdiam, pelukan itu perlahan lepas. Aurel tidak pernah mengatakan itu sebelumnya.

"Ke..kenapa kamu baru bilang?"

"Kau yg meminta untuk ku memberikan waktu untuk kita"

"Haaahhh" iqbal menghembuskan nafasnya gusar

"Gaak bisa kalau aku aja yg ikut kedunia kamu?"

Aurel menggeleng cepat,iqbal sudah gila mengatakan hal yg tidak seharusnya ia katakan. Aurel semakin bingung bagaimana meninggalkan iqbal. Keduanya terdiam, hanyut dalam fikiran masing masing.

"Baaallll"

Mendengar teriakan dari suara yg tidak asing itu membuat iqbal berlari keluar, ia tau siapa pemilik suara itu.

"Ada proyek baru untuk kita" ucap pria yg tadi berteriak saat iqbal sudah sampai dihadapannya

"Lo udah gak marah?"

"Ck. Gua gak marah,cuma butuh waktu buat nenangin diri aja" ucap gery merangkul iqbal untuk duduk

Iqbal tersenyum melihat gery tersenyum padanya. Hampir sebulan pria itu marah,menjauh darinya.

"Lo dapat tawaran main film, kali ini diangkat dari novel best seller. Lo harus terima gua gamau tau" ucap gery

"Ta..tapi ger.."

"Ga ada penolakan. Lo harus kembangkan potensi lo dong, jangan sia siain karir yg udah lo dapat sampai sekarang"

Iqbal hanya terdiam,aurel diam diam mendengarkan percakapan gery dan iqbal. Senyum nya melebar,iqbal harus terima tawaran itu agar aurel bisa kembali ke asalnya tanpa iqbal sadari.

"Ga semua orang bisa seberuntung lo bal,lo orang terpilih yg bisa merasakan semuanya. Jadi manfaatin waktu lo selagi karir lo masih bagus"

"Kenapa lo tiba tiba bijak" tawa iqbal

"Gua serius,sebagai abang lo"

Iqbal tersenyum,tatapan nya justru kosong.

"Ssss ah ya aurel mana?"

"Aku disini"

"Oh sini sini,gua mau minta persetujuan lo" panggil gery melambaikan tangan kearah aurel yg masih berdiri diam.

"Aku sudah mendengarnya, dan aku setuju padamu gery" ucap aurel membuat iqbal menatap aurel

"Kamu yakin gak bakal cemburu?" Tanya iqbal memastikan

"Ini hanya adegan,aku percaya padamu"

"Tuh kan aurel aja setuju.yaudah malam ini kita langsung kekantor produser buat reading" ucap gery bersemangat

My FairyWhere stories live. Discover now