Perbedaan

382 22 8
                                    

"bukan mencintai, hanya saja menyayangi, atau bahkan sebatas menyukai. Ketiganya memiliki arti yg tentu berbeda"

~~••~~••~~•~~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"mengikutimu seperti yg kau katakan dibawah" ucap aurel

"lo gila? Ikutin kata gue, bukan kemana gue pergi. Keluar keluar lo!" usir iqbal

Aurel berjalan keluar kamar iqbal, Aurel tidak tau apa yg harus dia lakukan lagi. Aurel kembali membuka pintu kamar iqbal, namun tidak ada orang didalamnya.

"kemana dia? Aku melihatnya ada disini barusan. Tidak mungkin dia keluar, atau dia bisa menghilang?" gumam aurel

Aurel mendaratkan pantat nya dipinggir ranjang iqbal kemudian melihat foto iqbal yg terpampang diatas nakas.

"pria ini, siapa dia sebenarnya?" gumam aurel

"suara apa itu?" ucap aurel mendengar suara air dari balik pintu tertutup didalam kamar iqbal

Aurel mendorong pintu itu hingga terbuka dan menampakkan sosok laki laki yg tengah telanjang.

"aaaaaaaaaa" teriak keduanya

Iqbal dengan cepat mengenakan handuk melilit badannya

"lo ngapain lagi kekamar gue? Mau ngintipin gue boker?" ucap iqbal jengkel

"boker? Apa itu boker?" tanya aurel

"aargghh harus semuanya apa apa gua jelasin ke elu?" ucap iqbal

"ya, sepertinya begitu. Sungguh, aku tidak tau apa itu boker" ucap aurel dengan wajah serius

"eek.. Berak.. Buang air besar..lo tau? Lo pernah? Ah atau gue perlu belikan lo kamu bahasa" ucap iqbal keluar dari kamar mandi

"eek? Berak? Haha kedengaran nya sangat lucu. Seperti apa bentuk eek dan berak?" tanya aurel polos

"aish.. Percakapan macam apa ini. Lo...lo.. Argggh.. Keluar keluar" ucap iqbal jengkel

Triiinngggg
Triiinngggg

Bel rumah iqbal berbunyi,tidak tau siapa yg datang malam malam begini. Iqbal keluar kamar dan langsung melangkah kan kakinya menuruni tangga.

"gak ada orang" gumam iqbal saat membuka pintu

Iqbal menutup kembali pintu rumahnya dan berjalan memasuki kamarnya. Aurel, iya dia sudah tertidur pulas diatas ranjang iqbal. Iqbal berkali kali berdecak kesal melihat tingkah aurel.

Iqbal menyelesaikan mandinya dan langsung mengenakan pakaian tidur. Iqbal memandang wajah aurel yg tertidur, sangat cantik fikir iqbal.

"tidak! Aku tidak mau" teriak aurel dengan mata masih terpejam

Iqbal yg mendengar hanya mengerutkan dahi bingung dengan teriakan aurel. Iqbal mengelus kepala aurel menenangkan nya, mungkin saja ia bermimpi buruk.

"siapa kau!" teriak aurel saat terbangun dari tidurnya

"gue pemilik rumah ini lah,lo yg siapa"

"aku.. Aahh aku kira aku sedang tidak bermimpi kembali kelangit. Aku tidak suka berada disini" gumam aurel

"bidadari bisa tidur juga? Bisa mimpi?" tanya iqbal

"aku ini makhluk ciptaan sama sepertimu. Hanya saja tempat hidup kita berbeda,apa kau tidak pernah sekolah" tanya aurel membuat iqbal bingung

" ini sebenarnya gua yg begok atau lo sih. Lo kadang gak tau apa apa tapi kadang lo seolah sangat pandai" ucap iqbal

"aku hanya tidak tau apa saja istilah yg ada dibumi.dan apa yg tidak ada dilangit namun ada disini itu tentu membingungkan ku" ucap aurel

"yaudah, tidur lh gue tidur dikamar bawah aja" ucap iqbal yg dibalas anggukan oleh aurel

Iqbal keluar kamar sedangkan aurel berjalan kearah jendela. Aurel membuka jendela dan menatap keluar,banyak titik titik cahaya diatas langit.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

Seorang perempuan tengah menggandeng tangan iqbal berjalan memasuki gedung yg menjulang tinggi.

"ra, lepasin. Gua gak pernah konfirmasi hubungan kita. Stop nempelin gua" keluh iqbal pada wanita yg masih bergelayut dilengannya.

Iya wanita itu adalah tiara,wanita yg digosipin dekat dengannya.iqbal memang menyukai nya, namun iqbal tau maksut wanita itu mendekatinya hanya untuk mendongkrak popularitas.

"bal.. Ayolah, lo bilang lo suka sama gue, tapi digandeng aja slalu gini" ucap tiara menghentikan langkahnya.

"ra, gak perlu berlebihan kan, gak perlu diumbar juga" ucap iqbal melembut

Tiara kembali tersenyum, iqbal menggenggam tangan tiara dan kembali meneruskan jalan memasuki sebuah ruangan.

Siang ini iqbal dan tiara diundang diacara talk show sebagai bintang tamu. Iqbal saat ini memang masih bimbang dengan perasaannya, apakah ia menyukai atau menyayangi tiara. Cukup lama waktu kedekatan antara keduanya, namun iqbal masih saja ragu dengan perasaannya.

~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~••~~

"pakaian apa yg harus aku pakai. Kemarin iqbal bilang aku tidak boleh memakai pakaian terbuka. Tapi lihat ini, semuanya terbuka" gumam aurel bingung

Aurel duduk terdiam menatap kain yg berserakan dikamarnya. Ia tidak tau harus memakai yg mana. Aurel berjalan kekamar iqbal membuka lemarinya. Aurel mengeluarkan seluruh pakaian dilemari iqbal,ia menemukan sweter dan langsung mengenakan sweter tersebut.

"ini sangat nyaman, hangat sekali dikulitku" gumam aurel tersenyum

Berjam jam aurel menghabiskan waktu hanya untuk memilih pakaian yg akan dikenakannya.sekarang,tak hanya kamarnya, tapi kamar iqbal juga sudah berantakan dengan pakaian yg diserak oleh aurel.

Aurel turun kebawah dan menghidupkan televisi,iya disana terpampang wajah iqbal yg tengah merangkul seorang wanita yg tak dikenal oleh aurel.

Iqbal berjalan disebuah taman sambil merangkul seorang wanita cantik. Aurel tampak kesal dengan wanita tersebut.aurel mematikan televisi dan berjalan ketaman belakang seperti biasa.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya readers...
Voment
👇👇👇👇👇👇

My FairyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora