Tiara

104 9 3
                                    

"jadi kemarin ini kamu tinggal sama jordan?" Tanya iqbal tidak percaya, aurel mengangguk

Aurel sudah menceritakan semua saat ia pergi dari rumah iqbal setelah iqbal sempat membentaknya.

"Tapi dia baik bal, aku juga sempat membaca fikiran nya. Saat itu dia tidak kelihatan seperti orang jahat. Dia benar benar menolongku" ucap aurel

"Dia gak bisa dipercaya rel, dia udah ngelecehin tiara teman aku" ucap iqbal dengan raut kesal

"Iya saat aku baca fikiran nya, emang dia benar benar nyesal. Aku tidak tau kalau dia akan berniat memiliki ku" ucap aurel

"Besok kamu harus hati hati lagi dengan dia.aku gak mau kamu diapa apain sama dia" ucap iqbal mengusap kepala gadis yg tengah menganggukkan kepalanya itu

~••~

"Ah sial!!" Gerutu jordan

Pria itu berkali kali memukul setir mobilnya kesal,ia gagal mendapatkan aurel kembali.

Jordan dengan cepat mengendarai mobilnya menjauhi pelataran rumah iqbal.

Drrtt
Drrtt
Drrtt

Jordan melihat malas kearah handphone nya yg bergetar setelah melihat nama yg tertera.

Tak lama,nada pesan masuk berbunyi  yg dapat jordan lihat itu pesan dari bianca.

"Kak,gue pulang sekarang,soalnya nyokap nyuruh gua balik cepet. Ka tiara lagi tidur"

Begitulah isi pesan dari bianca yg dibaca oleh jordan. Seketika hati kesal jordan berubah khawatir pada tiara. Ia takut kalau gadis itu sendirian lagi akan melakukan hal hal yg membahayakan dirinya sendiri.

Jordan memutar arah mobilnya menuju appartemen tiara untuk memastikan gadis itu baik baik saja.

Tanpa ragu jordan melangkah menuju kamar tiara,langkahnya terhenti tepat didepan pintu yg menampilkan angka2 untuk ditekan sebagai password.

Dengan ragu jordan menekan tiap angka yg pernah ia hafal saat dulu sering main ke appartemen tiara.

Jordan ingat betul,tiara mengganti password nya dengan tanggal lahir nya. Jordan baru sadar,gadis itu benar benar mencintainya.

Klik

Pintu terbuka,benar saja, bahkan tiara belum mengganti password appartemen nya. Padahal jelas jelas jordan sudah jahat padanya.

"Haaaahhhh" desah jordan

Ia melangkahkan kakinya dengan ragu,tujuan langkah nya langsung kekamar tiara. Bianca sempat bilang gadis itu masih tidur, kemungkinan besar tiara saat ini ada dikamarnya.

"Hei...maliiinnngggg" teriak seorang wanita dari belakang jordan yg sudah pasti tiara.

Dengan cepat jordan menutup mulut tiara,bahaya kalau ada yg mendengar. Tidak lucu kalau sampai media tau seorang artis bernama jordan mencuri di appartemen temannya sesama artis,yaitu tiara.

"Jordan.." ucap tiara setelah jordan melepaskan tangannya.

"Ngapain lo kesini?!! Lo mau kurang ajar lagi sama gue?! Lo masih belum puas ngehancurin hidup gue?!" Ucap tiara marah

"Haaahh raaa,tenang dulu plis" ucap jordan memilih duduk disofa yg ada di ruang tamu

Melihat tiara yg masih berdiri, membuat jordan tersenyum kemudian menarik tangan tiara duduk disebelahnya.

"Mau ngapain lo disini?! Pergiii!!" Ucap tiara menolak untuk duduk disebelah pria itu

"Ra, kita bisa berteman" ucap jordan, tiara mengangkat bibirnya sebelah tersenyum

"Berteman? Lo bilang berteman?!! Setelah apa yg udah lo lakuin ke gua!" Teriak tiara tak tahan, hatinya benar benar sakit melihat pria itu.

Sedikitpun tidak ada rasa bersalah ataupun rasa tanggung jawab. Bahkan sekarang dengan seenak nya ia datang untuk minta berteman dengannya.

"Ra,gua tau gua salah. Lo bisa kan perbaiki hidup lo! Ga perlu lah lo hancur hancuran gini! Lebay ra! Gua emang salah,dan gua udah minta maaf!" Ucap jordan berdiri melangkah meninggalkan tiara yang masih terdiam

Air matanya mengalir,lagi dan lagi pria itu hanya menyakiti perasaan nya. Bukan nya memperbaiki keadaan ia justru menambah luka yg tidak bisa sembuh dihati tiara.

Tiara melihat pisau yg berada diatas tempat buah,menatapnya cukup lama. Dengan pergerakan cepat tiara mengambil pisau tersebut. Jordan? Pria itu tidak benar benar pergi, melihat tiara menggenggam pisau jordan berlari merebut pisau tersebut dari tangan tiara.

"Lo gila?!!" Bentak jordan

Tiara justru tambah menangis,ia berlari kedalam kamar,mengunci dirinya dari dalam. Jordan menjatuhkan pisau itu kesal, perasaan nya tak karuan saat ini.

"Aarrgghhh!!" Teriak jordan mengusap kasar rambutnya

Ia tidak bisa meninggalkan tiara, bagaimanapun juga,tiara jadi seperti ini karna ulahnya. Jordan sadar, karna kebencian nya pada iqbal, ia justru sudah menghancurkan tiara, gadis yg tidak bersalah sama sekali.

Jordan menjatuhkan pantatnya disofa,kepalanya terasa berat. Jordan memejamkan matanya sampai tanpa sadar ia tertidur.

~••~

"Kamu sudah janji sama saya aurel" ucap mama iqbal pada aurel

"Ma..maaf,kasih saya kesempatan, Saya juga mencintai iqbal"

"Apa! Kenapa sekarang kamu jadi mempunyai perasaan pada anak saya?!" Marah mama iqbal

"Maaf,tapi sa..."

"Saya gak mau tau,kamu harus ninggalin iqbal secepatnya" ucap mama iqbal meninggalkan aurel yg masih diam berdiri

"Mereka lagi ngomongin apa sih pa?" Tanya iqbal pada papanya yg juga melihat kearah mamanya dan aurel

"Papa juga gak tau,biar aja itu urusan perempuan" tawa papa

Perasaan iqbal tidak enak,iqbal bisa melihat jelas raut wajah murung dari aurel. Terlihat jelas gadis itu sedih setelah berbicara pada mamanya.

"Pa,ayo balik yuk pa" ucap mama iqbal yg melangkah mendekat kearah dimana papa dan iqbal duduk

"Ga nginep sini ma?"

"Enggak deh gem,mama gak mau ganggu kamu sama aurel" ucap mama iqbal tersenyum

"Ah mama bisa aja"

"Tapi jangan macem macem ya sama aurel" ucap papa iqbal

"Siap bos hehe" ucap iqbal tersenyum

"Aurel tante sama om pulang dulu ya" pamit mama iqbal

"Ah iya om tante, hati hati dijalan" senyum aurel

"Iya,kamu jagain iqbal ya" ucap papa iqbal tersenyum

Iqbal merangkul aurel mendekatkan jarak antara keduanya. Iqbal cukup senang kedua orang tuanya tampak menyukai aurel.

"Bye maa..paa.." teriak iqbal melambaikan tangan

"Tadi ngomongin apa sama mama?" Tanya iqbal setelah mereka masuk kedalam rumah

"Urusan wanita" tawa aurel membuat iqbal tersenyum

Jangan lupa vote + comment..

Kasih kritik dan saran juga ya readers..

🥰🥰🥰

My FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang