📍chapter 20.

414 35 21
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya-!

Follow Instagram :
@mandayntaa_



HAPPY READING-!!!

•••••

"Entah sekarang, besok atau nanti, aku hanya ingin kamu selalu ada di sampingku. Itu aja, simpelkan?"

-Cliva Raswa Lazzuardy-


Satu minggu telah berlalu. Hari ini hari Selasa, hari di mana SMA International Space sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar dikarenakan sekolah akan mengadakan lomba besar-besaran dalam waktu lima hari ke depan. Semua bidang ekstra kurikuler akan ikut mengadakan lomba dan biayanya tentu saja akan ditanggung oleh pihak sekolah. Maka tugas anggota OSIS dan juga setiap ketua ekskul tinggal mengatur jalannya lomba saja.

Semua biaya mulai dari pemesanan tenda, membeli peralatan lomba, panggung dan lain-lain telah siap. Siswa-siswi tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Bahkan seperti ekskul basket, voly, futsal, tenis meja, kasti, badminton, semua peralatannya dibeli baru. Padahal banyak stok di ruang olahraga tapi kata kepala sekolahnya beli baru saja khusus untuk lomba.

Sejak tadi Raswa sibuk di ruang seni tari karena dirinya diajak untuk bergabung di sana. Raswa baru mengetahui jika seni tari di sekolah ini sangat aktif. Ekskul tari diketuai oleh kakak kelasnya yang bernama Ghefina. Orangnya sangat ramah dan Raswa sudah dekat dengannya walau baru kenal beberapa jam lalu.

Ruang seni tari dipenuhi dengan berbagai aksesoris yang berhamburan di lantai untuk dikasih kepada para tamu nanti. Seperti gelang dengan lambang planet Jupiter yang melambangkan SMA International Space. Ada pena dengan ujungnya yang berbentuk bola basket, voly, kasti dan lainnya. Juga ada kipas tangan, gantungan kunci, dan banyak lagi. Sudah seperti acara nikahan ya?

Hal itu sudah biasa dilakukan di sekolah mewah ini. Agar para pendukung setiap peserta tidak bosan dan ada kenangan. Apalagi yang akan memberikannya nanti bukan panitia lomba ataupun anggota OSIS. Melainkan para most wanted di SMA International Space. Siapa yang akan menolak?

Dan yang terpilih untuk menjadi penyambut tamu di depan gerbang nanti ialah Ravka, Rayfan, Randero, Fandy dan juga Danif si ketua ekskul voly.

"Kamu suka sama seni tari dari kelas berapa dek?" tanya Ghefina pada Raswa yang sibuk menempelkan kertas bertuliskan 'Selamat datang di SMA International Space' pada setiap aksesoris yang telah terbungkus.

Ya, ekskul tari kebagian untuk mengurus aksesoris dan menghias panggung bersama beberapa anggota OSIS juga anak band.

"Udah lama sih kak, waktu itu awalnya pingin doang tapi malah keterusan gitu." Jawab Raswa sembari tersenyum singkat pada kakak kelasnya itu.

Di sini hanya Ghefina yang menerima kehadiran Raswa, sedangkan anggota tari yang lain malah menjauh dan memilih untuk bergosip.

"Kakak pingin liat kamu nari, boleh?"

"Jangan deh kak, Raswa malu.""

"Loh kenapa? Kok malu sih?" tanya Ghefina dengan ekspresi bingungnya.

Raswa tercengir. "Gapapa kak, nanti deh kapan-kapan kita nari bareng aja." Ghefina mengangguk antusias, Raswa hanya tertawa melihat tingkah Ghefina.

Jika boleh jujur, Ghefina ini cantik, humble dan terbuka sama siapa aja. Tapi sayang, Ghefina belum bisa membuka hati untuk urusan percintaan. Katanya tunggu sukses dulu baru pacaran. Kalau bisa langsung nikah, ta'aruf gitu.

RAVKA & RASWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang