📍chapter 15.

426 53 13
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya!

Follow Instagram :
@mandayntaa_



HAPPY READING-!!!!

•••••

"Masa lalu tetaplah masa lalu, semua tidak akan kembali sama. Mau di perbaiki pun rasanya percuma, karena yang lalu mengajarkanku untuk tidak mengulangi hal yang sama."

-Aldrech Rayfan Willyard-

Di sebuah taman, ada seorang gadis sedang melepas rindu dengan lelaki di sampingnya. Ia terus saja berceloteh seolah cowok di sampingnya ini menganggapinya. Padahal yang dilakukan cowok itu hanya diam dengan mata yang menatap sendu gadis itu.

Tidak tahu apa yang dipikirkan cowok itu, yang pasti ia melihat bahwa gadis di sebelahnya ini sedang memendam kesakitan yang tak ia tunjukkan pada siapapun.

"Ingat gak, dulu waktu kecil, Ray pernah beliin aku boneka beruang. Tapi malah di buang sama mama karena dia benci boneka." Ucap gadis dengan surai hitam sepinggang.

"Andai waktu bisa diputar ya, Ray? Aku mau memperbaiki semuanya, aku banyak salah disaat itu. Hingga sekarang pun, aku gak bisa lupain semua kejadian lalu." Gadis itu menatap Rayfan yang sejak tadi hanya diam.

Ziella tahu, Rayfan tidak pernah marah padanya, Rayfan selalu menjaganya. Rayfan itu pelindung Ziella, hingga Ziella menanamkan perasaan yang dalam pada Rayfan. Salahkah Ziella menyukai seseorang yang sudah dia anggap seperti kakak lelakinya sendiri?

Padahal, gadis itu dulu pernah berjanji, tidak akan pernah menyukai Rayfan. Karena Rayfan itu seperti sosok kakak juga papa baginya. Tapi Ziella malah melanggar semua itu. Ia kalah sama perasaannya sendiri.

Bagaimana jika kalian diposisi Ziella, selalu bersama tiap hari bahkan setiap detik. Berusaha untuk tidak menyukai seseorang yang selalu ada untuknya, tapi perasaan itu bandel dan malah tumbuh dengan liarnya. Apa kalian akan memiliki perasaan yang sama seperti itu?

"Kamu masih sama anak-anak Glistars?" tanya Ziella dengan mengalihkan pandangannya ke arah Rayfan.

Rayfan menggeleng kecil, ia tahu Ziella sedang terpuruk. Ditambah lagi, sudah lima tahun Rayfan kehilangan jejak Ziella. Gadis ini dibawa sang kakek ke luar negeri karena penyakitnya yang mengharuskan Ziella dirawat bertahun-tahun.

"Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Rayfan.

"Emang kenapa? Kamu ga kangen aku ya?" tanya gadis itu.

"Nanya aja," balas Rayfan seadanya.

"Aku mau lanjut sekolah, tapi bingung. Tadi aku ke SMA Lowrend karena nemenin sepupu. Jadi aku pake seragam olahraga dia dan dia pake putih abu-abu." Jelas Ziella dengan senyum kecut.

Ia membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Seketika itu juga, air mata Ziella lolos tak tertahan. Semua ini salahnya, Ziella adalah gadis jahat di masa lalu. Ia hampir mencelakai seseorang yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Karena saat itu, Ziella benci orang itu hingga ia nekat melakukan suatu hal. Padahal dirinya waktu itu masih umur sebelas tahun.

"Jangan nangis, kamu perempuan kuat." Ucap Rayfan yang terdengar lembut.

"Apa kamu benar-benar gak ada perasaan sedikitpun sama aku, Ray?" tanya Ziella dengan air mata yang terus mengalir. Rayfan hanya diam, disatu sisi ia tidak tega melihat Ziella seperti ini. Tapi disisi lain, ia sangat kecewa pada Ziella.

RAVKA & RASWAWhere stories live. Discover now