📍chapter 6.

529 82 24
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya!

Follow Instagram :
@mandayntaa_



HAPPY READING!

•••

"Memang nyatanya, jatuh cinta bikin gue gila."

-Rayfan dan Ravka-

Kini, di dalam mobil Rayfan hanya terdengar lagu yang mengisi keheningan di antara keduanya. Raswa sedang fokus menatap jalanan dan Rayfan? Tentu saja menyetir, tapi sesekali cowok tampan itu melirik kearah Raswa. Sesekali juga ia menahan untuk tersenyum.

Raswa menggembungkan pipinya lucu, ia bosan. Gadis itu mengayun-ayunkan kakinya. Rayfan pun semakin tak fokus menyetir, tingkah Raswa membuat tangannya menjadi keringat dingin dan jantungnya berpacu lebih cepat. Sialan!

Karena merasa diawasi, Raswa menoleh kearah Rayfan. Ia mendapati Rayfan yang sedang salah tingkah, Raswa hanya terkekeh kecil. Harusnya kan Raswa yang salah tingkah, tapi ini kebalik. Karena apa? Rayfan sudah tertangkap basah.

Rayfan berusaha terlihat biasa saja, namun sialnya ia tambah salah tingkah. "Malu dah gue!" Gerutu Rayfan tanpa suara.

Dengan tampang polosnya, Raswa bertanya pada sang ketua OSIS itu. "Kakak kenapa? Kok keningnya keringetan?"

Rayfan menoleh sebentar, lalu ia tersenyum kikuk. Benar saja, wajahnya sudah dibasahi keringat.

"Enggak apa-apa, hanya kepanasan sedikit." Jawabnya.

Raswa manggut-manggut, lalu ia tertawa kecil. "Padahal dingin loh kak, emang masih terasa panas?" Ditanya seperti itu, membuat Rayfan gelagapan.

"Iya nih, hehe."

Tanpa Rayfan duga, Raswa mengeluarkan sapu tangan kecil berwarna abu-abu dari dalam tas ranselnya. Lalu sedetik kemudian ia sedikit maju ke arah Rayfan.

"Eum, maaf kak, Raswa izin hapus keringet kakak boleh?" Rayfan kaget, namun ia menutupinya dengan mengiyakan permintaan Raswa.

Baru ini, Rayfan melihat cewek unik dan lucu seperti Raswa. Mau bersihin keringet pun ia izin dengan bahasa lugunya. Kalau begini, bisa saja dalam waktu dekat Rayfan langsung suka pada Raswa. Bisa dibilang, sekarang ia sudah terjatuh dalam pesona Raswa.

Perlahan Raswa mengusap lembut sapu tangan itu pada pipi lalu kening Rayfan. Dan saat itu pula jantung Rayfan ingin meloncat dari tempatnya. Jika di lihat dari dekat, sungguh Raswa sangat cantik.

Astaga Rayfan, sadar!

Setelah selesai, Raswa menatap Rayfan dari samping. Ia tersenyum sumringah, "Btw, keringet kakak wangi!" ucap Raswa jujur.

Rayfan meneguk salivanya susah payah. "Bisa aja kamu, terimakasih ya."

"Iya sama-sama kak," balas Raswa dengan bangga.

Beberapa detik kemudian, ia tersadar. "Astaga, Raswa ngomong apaan tadi?!" jeritnya dalam hati.

Lalu, keduanya kembali hanyut dalam keheningan. Tapi, tak berlangsung lama, keheningan itu terpecah saat Rayfan menanyakan alamat rumah Raswa.

RAVKA & RASWAWhere stories live. Discover now